Berita

Polri/Net

Pertahanan

Operasi Mantap Praja, Cara Polri Tangkal Penganiayaan Ulama

SELASA, 20 MARET 2018 | 22:42 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Polri akhirnya merespon keluhan masyarakat mengenai penganiayaan ulama yang kerap dilakukan oleh orang gila. Salah satunya, dengan memerintahkan kepada jajaran untuk melakulan operasi yang dinamakan Mantap Praja

Dijelaskan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto bahwa operasi tersebut tidak dilakukan secara terpusat, melainkan diserahkan oleh Kapolda masing-masing.

"Sudah per wilayah yang laksanakan, artinya sesuai karakteristik wilayah. Misalnya, operasi senjata tajam di Madura, di sana orang sering bawa senjata tajam jadi harus disesuaikan dulu," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/3).

Operasi ini juga dilakukan dalam menghadapi rangkaian Pilkada Serentak guna menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), sehingga diharapkan dapat meminimalisir peredaran senjata tajam dan senjata api ilegal.

"Operasi Mantap Praja dalan rangka pilkada salah satu bagiannya itu. Melakukan upaya preventif, mencegah jangan sampai beredar senjata api dan senjata tajam secara ilegal," kata Setyo.

Satgas Nusantara sebelumnya berhasil mengungkap dalang di balik isu teror penyerangan ulama.

Kepala Satuan Tugas Nusantara Polri, Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono mengungkapkan bahwa hanya ada tiga peristiwa penganiayaan ulama yang benar terjadi, yakni penganiayaan Umar Basri di Cicalengka l, Jawa Barat; Prawoto di Bandung, Jawa Barat; dan Hakam Mubarok di Lamongan Jawa Timur.

Jumlah penganiayaan terhadap ulama bertambah akhir pekan lalu setelah Imam masjid Atuqqo, Krajan, Kendal, Jawa Tengah bernama H Ahmad Zaenuri (57) dianiaya oleh seorang pengamen di rumahnya di Desa Truko, Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (17/3). [ian]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

UPDATE

Ketum AMPI Jerry Nonaktifkan Sekjen Ahmad Andi Bahri

Minggu, 15 September 2024 | 17:50

Indonesia Gagal Bawa Gelar Juara Hongkong Open 2024

Minggu, 15 September 2024 | 17:42

Rocky Gerung Sebut Arsjad Rasjid Korban Rekayasa Kubu Anindya Bakrie

Minggu, 15 September 2024 | 17:18

Geliat UMKM Tak Maksimal, Ekonom Pesimis PON XXI Mampu Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sumut 2024

Minggu, 15 September 2024 | 17:11

Israel Tengah Dihujani Rudal dari Arah Yaman

Minggu, 15 September 2024 | 17:00

China Berhasil Bikin Kapal Filipina Cabut dari Sabina Shoal

Minggu, 15 September 2024 | 16:43

Fenomena Fufufafa Bakal Habisi Dinasti Jokowi

Minggu, 15 September 2024 | 16:28

Keabsahan Munaslub Kadin Mulai Dipertanyakan

Minggu, 15 September 2024 | 16:28

Inggris Donasi Rp20 Miliar untuk Korban Topan Yagi di Vietnam

Minggu, 15 September 2024 | 16:23

PM Haiti Kunjungi TKP Ledakan Truk BBM Mematikan

Minggu, 15 September 2024 | 16:04

Selengkapnya