Berita

Vladimir Putin/Net

Dunia

Tanggapan Beragam Dari Eropa Soal Kemenangan Putin Dalam Pilpres Rusia

SELASA, 20 MARET 2018 | 14:08 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Reaksi negara-negara Uni Eropa atas kemenangan kembali Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia terbagi dengan tajam. Beberapa politisi melihat perlu adanya upaya untuk memperbaiki hubungan yang sulit dengan Rusia. Sementara yang lainnya lain berpendapat bahwa Rusia di bawah Putin telah secara ireversibel berpaling dari nilai-nilai liberal barat dan norma-norma internasional.

Di luar Eropa sendiri, di negara-negara yang berjauhan sama seperti Cina, Venezuela, Iran, dan Jepang, para pemimpin mengirimkan ucapan selamat atau janji resmi untuk bekerja bersama Moskow pasca kemenangan Putin dalam pemilu akhir pekan kemarin.

Sementara di Eropam reaksi lebih beragam, Perbedaan tajam terlihat antara politisi utama Eropa dilambangkan dengan sebuah pertemuan pada awal pekan ini antara pemerintah Polandia yang merupakan kritikus Rusia di dalam Uni Eropa dan Angela Merkel, pemimpin Jerman Eropa yang telah menghabiskan sebagian besar energi yang mencoba untuk membentuk hubungan kerja dengan Putin.


Deputi menteri luar negeri Polandia, Konrad Szymański, meminta Jerman untuk membatalkan pembangunan jalur pipa Nord Stream 2 yang akan mengirim gas Rusia melalui Laut Baltik ke Jerman dan Eropa.

Sedangkan Merkel dengan sopan menolak permintaan tersebut, dan menunjukkan bahwa saluran pipa senilai 11 miliar dolar AS sepanjang 1.225 km itu adalah pekerjaan perusahaan sektor swasta, dan tidak ada alasan hukum untuk menghentikan proyek tersebut.

Juru bicara Merkel mengatakan kanselir Jerman akan mengucapkan selamat kepada Putin pada pemilihannya kembali, sebagaimana tradisi yang biasa dilakukan.

Sementara itu di Perancis, sikap Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengubah arus populis yang melawan Uni Eropa tahun lalu. Dia diketahui membuka tangan kepada Putin dalam bentuk pertemuan puncak di Versailles.

Dalam hubungan Perancis-Rusia, Macron juga diketahui akan mengambil delegasi bisnis besar ke St Petersburg pada bulan Mei mendatang, serta mengadakan pertemuan dengan Putin di Moskow.

Tapi perubahan terbesar dalam politik Eropa tampak berasal dari Italia, dengan keberhasilan pemilihan Liga Menengah pro-Kremlin dan Gerakan Bintang 5. Liga telah secara resmi bergabung dengan aliansi politik dengan Putin United Russia, dan pemimpinnya, Matteo Salvini tampak berfoto di Lapangan Merah mengenakan kaus mendukung Putin. Demikian seperti dimuat The Guardian. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya