Berita

Suriah/Net

Dunia

Perpecahan Di Suriah Berpotensi Kembalikan Kehadiran ISIS

SELASA, 20 MARET 2018 | 11:49 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Suriah saat ini sedang menunju sebuah partisi bencana yang berpotensi mengembalikan kelompok militan ISIS jika tidak ada penyelesaian damai inklusif.

Begitu kata utusan khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura awal pekan ini.

"Yang benar adalah bahwa pembagian Suriah yang lunak, jangka panjang, yang adalah salah satu yang kita saksikan saat ini, di berbagai wilayah kontrol, akan menjadi bencana, tidak hanya untuk Suriah tetapi untuk seluruh wilayah," jelasnya kepada hadirin di Institut Pascasarjana Jenewa (Senin. 19/3).


"Tanpa proses politik yang inklusif, termasuk mereka yang dikecualikan, terutama mayoritas, Sunni, Daesh akan kembali," katanya, mengacu pada nama lain ISIS.

"Ini adalah fragmentasi, ini sebenarnya sebuah negara yang memiliki wilayah di bawah pengaruh negara lain," sambungnya seperti dimuat Reuters.

Fragmentasi ini menurunya tidak berkelanjutan.

"Saya percaya pada akhir hari Suriah harus tetap bersatu," tegasnya.

Dia mengatakan dia yakin baik Uni Eropa maupun Bank Dunia tidak akan membantu mendanai sekitar 352 miliar dolar AS biaya pembangunan kembali Suriah kecuali ada proses politik dengan konstitusi baru, pemilihan di bawah pengawasan dan pembagian kekuasaan PBB.

Tanpa hal itu, itu setiap kemenangan militer akan menjadi kemenangan semu.

Dia menambahkan bahwa tidak ada negara yang benar-benar ingin melihat Suriah kacau.

"Banyak dari apa yang kita lihat di Irak, di Suriah, di Lebanon, di Yaman dapat dihubungkan dengan pertarungan tektonik antara satu negara dan negara lain, Iran dan Arab Saudi, Syiah dan Sunni. Kami tidak bisa menyembunyikannya," katanya. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya