Berita

Tuan Guru Bajang/Net

Politik

Jika Pelihara Buzzer Jahat, TGB Tidak Layak Jadi Pemimpin Bangsa

SENIN, 19 MARET 2018 | 20:30 WIB | LAPORAN:

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) M Zinul Majdi yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) tidak layak menjadi calon pemimpin bangsa jika benar terbukti memelihara buzzer jahat. Sebab, seorang pemimpin bangsa seharusnya berjuang dengan apa adanya.

Begitu kata pengamat politik, Maksimus Ramses Lalongkoe, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (19/3).

"Kalau dia benar menjadi aktor yang memelihara robot medsos itu artinya dia bukan seorang tipe calon pemimpin bangsa. Pemimpin harusnya berjuang dengan realitas dan fakta-fakta yang sesungguhnya, bukan menggunakan kekuatan palsu untuk menghakimi orang lain demi memuluskan rencana atau agenda politik," ujarnya.


Menurutnya, kekuatan politik seseorang bukan pada kemampuan menyerang pihak lain dengan cara tidak elegan, seperti kabar yang menyangkut nama TGB di media sosial akhir-akhir ini. Tapi kekuatan politik itu adalah cara seseorang dalam mengemas pesan-pesan politik secara baik agar dapat meningkatkan pemahaman politik masyarakat.

Maksimus menambahkan, jika kabar TGB memelihara buzzer jahat untuk menyerang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu benar, maka ini berarti TGB sudah mengajarkan politik yang tidak bermartabat. Dampaknya pun akan berbahaya bagi demokrasi di Indonesia.

"Saya kira bila benar, maka TGB tidak mengajarkan politik bermartabat di negeri ini dan menjadi berbahaya bagi keberlangsungan demokrasi di Indonesia," tukasnya.

TGB diduga keras menggunakan atau setidaknya memelihara dan membiarkan buzzer jahat untuk menyerang dan memecah belah Partai Demokrat. Belakangan ini, di jejaring media sosial terlihat gerakan cukup agresif dari akun-akun pendukung TGB. Tidak sedikit yang membandingkan TGB dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan mengatakan bahwa TGB lebih pantas menjadi calon presiden dari Partai Demokrat, dibandingkan AHY.  [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya