Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kubu Republik Khawatir Data Facebook Bocor Dalam Kampanye Trump

SENIN, 19 MARET 2018 | 10:42 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Beberapa anggota parlemen Republik Amerika Serikat menyatakan kekhawatiran atas pelanggaran privasi pada hari Minggu (18/3) setelah media melaporkan bahwa sebuah konsultan politik yang bekerja dalam kampanye Presiden Donald Trump mendapatkan akses tidak pantas ke-50 juta data pengguna Facebook.

Senator Republik Marco Rubio mengatakan bahwa dia yakin beberapa perusahaan internet telah tumbuh terlalu cepat untuk mencerna tanggung jawab dan kewajiban mereka.

"Jadi kita akan belajar lebih banyak tentang ini di hari-hari yang akan datang. Tapi ya saya terganggu dengan itu," kata Rubio kepada NBC dan dimuat ulang Reuters.


Sementara itu Senator Rand Paul menyebut bahwa entah apakah orang saat ini dapat mempercayai perusahaan seperti Facebook atau tidak setelah muncul laporan Cambridge Analytica soal hal tersebut.

"Orang harus melihat ke dalamnya. Entah melanggar hukum, benar-benar, privasi konsumen Amerika, individu Amerika, harus dilindungi," kata Paul.

Facebook sendiri mengungkapkan masalah ini dalam sebuah posting blog pada hari Jumat pekan lalu, beberapa jam sebelum  laporan Cambridge Analytica, sebuah perusahaan data yang terkenal dengan pekerjaannya dalam kampanye presiden Trump pada 2016, yang mengatakan diberi akses ke data dan mungkin tidak menghapusnya.

Facebook mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seorang profesor psikologi Universitas Cambridge telah berbohong kepada perusahaan tersebut dan melanggar kebijakannya dengan mengirimkan data ke Cambridge Analytica dari sebuah aplikasi yang telah dikembangkannya.

Namun dalam penyataan akhir pekan kemarin, Facebook mengatakan sedang melakukan review internal dan eksternal yang komprehensif untuk menentukan apakah data pengguna yang dimaksud masih ada atau tidak. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya