Berita

Aung San Suu Kyi/CNA

Dunia

ASEAN Tekan Aung San Suu Kyi Tangani Krisis Rohingya

SENIN, 19 MARET 2018 | 09:49 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi didesak untuk menangani krisis Rohingya dengan jalan terbaik saat dia ikut berpartisipasi dalam KTT ASEAN di Sydney akhir pekan kemarin.

Blok regional yang terdiri dari 10 negara, termasuk Myanmar itu, menekankan bahwa Suu Kyi masih bisa melakukan intervensi lebih dalam krisis yang mengarah pada genosida Rohingya di Rakhine, Myanmar.

Krisis kemanusiaan merupakan salah satu topik utama pada pertemuan puncak khusus tiga hari antara ASEAN dan Australia tersebut.
"Kami membahas situasi di negara bagian Rakhine dengan panjang lebar hari ini," kata Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan pada konferensi pers penutupan.

"Kami membahas situasi di negara bagian Rakhine dengan panjang lebar hari ini," kata Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan pada konferensi pers penutupan.

"Aung San Suu Kyi menangani masalah ini secara komprehensif, pada beberapa panjangnya cukup panjang. Ini tentu sebuah isu yang telah dibahas dan cukup adil untuk dikatakan, sangat konstruktif, dalam pertemuan kami," tambahnya seperti dimuat Channel News Asia.

Perdana Menteri Lee Hsien Loong, yang merupakan ketua ASEAN tahun ini, mengatakan bahwa tetangga Myanmar prihatin dengan situasi yang sedang berlangsung, namun tidak dapat "memaksakan hasilnya".

"Ini menjadi perhatian semua negara ASEAN, namun ASEAN tidak dapat melakukan intervensi dan untuk memaksakan sebuah hasil," kata Lee di samping Turnbull.

Kedua pemimpin tersebut mengatakan bahwa mereka akan mendukung upaya untuk mencapai solusi jangka panjang untuk mengakhiri krisis, dan mendukung upaya kemanusiaan untuk membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal.

Diketahui bahwa Suu Kyi berada di bawah kritik global yang intens atas keheningan publiknya di tengah tindakan keras militer brutal yang telah memaksa hampir 700.000 orang Muslim-minoritas Rohingya untuk meninggalkan negara bagian Rakhine di Myanmar ke Bangladesh. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya