Berita

Dunia

Australia Peringatkan Asia Tenggara Soal Ancaman Teror Teknologi Tinggi

SABTU, 17 MARET 2018 | 12:55 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Australia memperingatkan penggunaan aplikasi pesan terenkripsi untuk merencanakan serangan teroris adalah ancaman terbesar yang dihadapi oleh badan intelijen di zaman modern saat ini.

Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton mengatakan pada KTT khusus ASEAN-Australia di Sydney hari ini (Sabtu, 16/3) bahwa penggunaan "jaringan gelap" oleh ekstremis dan penjahat lainnya merupakan masalah banyak pihak, tidak terkecuali Asia Tenggara.

"Penggunaan aplikasi pesan terenkripsi oleh teroris dan penjahat berpotensi menjadi degradasi kemampuan intelijen yang paling signifikan di zaman modern," katanya.


Karena itulah, sambung Dutton, konsolidasi dengan banyak pihak perlu dilakukan demi menghadapi ancaman tersebut.

"Sementara negara kita fokus untuk melawan ancaman terorisme yang sedang berlangsung di dalam negeri, akan menjadi kesalahan untuk mendekati masalah ini dari perspektif nasional yang murni," katanya.

"Terorisme dan ekstremisme kekerasan melampaui batas negara," sambungnya.

"Melawan ancaman tersebut memerlukan upaya regional terpadu dan terpadu yang melibatkan koordinasi antara petugas keamanan dan penegakan hukum nasional masing-masing," jelasnya seperti dimuat Channel News Asia.

Canberra sudah membantu negara-negara Asia Tenggara melawan teroris dan ekstremisme yang keras.

Karena itulah, KTT ASEAN di Australia itu juga dimanfaatkan untuk membentuk sebuah nota kesepahaman yang dilaporkan akan mencakup kesepakatan untuk mengumpulkan intelijen siber dan sumber daya kepolisian di seluruh wilayah untuk pertama kalinya. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya