Berita

Trump dalam tayangan The Apprentice/Net

Dunia

Trump Dan Jargon "You're Fired"

SABTU, 17 MARET 2018 | 12:18 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Jauh sebelum menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat, Donald Trump dikenal sebagai sosok yang kerap wara-wiri di layar televisi Amerika Serikat.

Pasalnya, selain sebagai pengusaha, Trump juga merupakan bintang reality show dan salah satu programnya yang terkenal adalah "The Apprentice" yang tayang di NBC.

Dalam program itu, sejumlah orang kandidat pebisnis muda bersaing untuk mendapatkan posisi terbaik dengan target penjualan serta strategi pasar yang baik. Kandidat yang kalah akan dipecat oleh Trump. Jargon yang melekat dengan Trump melalui program itu adalah "You're fired" atau "Anda Dipecat". Frasa itu digunakan Trump untuk mengeliminasi kandidat yang dinilai kalah kompeten dibanding para pesaingnya.


Jargon tersebut kini seakan kembali muncul dengan gelombang pemecatan sederet pejabat tinggi Amerika Serikat.

Pemecatan dilakukan Trump sejak awal ia memimpin awal tahun 2017 lalu. Penasehat Keamanan Nasional Michael Flynn adalah orang pertama yang dipecat Trump, selang sebulan setelah dia resmi menjabat.

Kemudian juga ada Direktur FBI James Comey yang dipecat oleh Trump tahun lalu. Menariknya, Comey mengaku bahwa dia mengetahui soal pemecatan dirinya dari saluran berita.

Pekan ini, publik juga dikejutkan dengan langkah Trump yang memecat Menteri Luar Negeri Rex Tillerson. Trump menunjuk Mike Pompeo, Direktur Central Intellingence Agency (CIA) untuk menggantikan posisi Tillerson.

Pemecatan pejabat tinggi terbaru menimpa Wakil Direktur FBI Andrew McCabe pada Jumat malam (16/3) waktu setempat.

Akademisi yang yang mempelajari transisi kepresidenan di Institusi Brookings, Kathryn Dunn Tenpas menyebut, selama 14 bulan kepemimpinan, Trump sering melakukan "outsourcing" bisnis yang tidak pantas dengan memecat orang-orang di jajarannya.

"Apa yang sebenarnya tidak biasa dengan presiden ini adalah penghinaan publik," kata Tenpas seperti dimuat Washington Post.

"Saya belum pernah melihat seorang presiden mengkritik stafnya secara terbuka dan individual," tambahnya.

Tenpas menghitung bahwa pergantian staf yang dilakukan Trump di jajarannya di tahun pertama menjabat di Gedung Putih tiga kali lipat lebih banyak dari pemerintahan Barack Obama dan berlipat ganda lebih banyak dibanding Ronald Reagan.

Dia menyebut bahwa pendekatan Trump terhadap manajemen semacam itu mungkin baru dilakukan di Gedung Putih, tapi tidak mengherankan bagi mereka yang telah bekerja untuknya selama beberapa dekade.

Para eksekutif lama di kerajaan bisnis Trump, seperti dimuat Washington Post, mengatakan bahwa pada program "The Apprentice", keputusan tentang kandidat mana yang akan dipecat bukan berasal dari CEO yang berada di meja, melainkan dari produsen program. Menurut orang-orang yang bekerja di acara itu, Trump mendapat instruksi tentang siapa yang harus dipecat melalui pembisik di mejanya yang dibuat agar terlihat seperti telepon.

Dalam kehidupan nyata, selama lebih dari empat dasawarsa memimpin bisnis keluarganya, Trump kadang-kadang membuat semacam "pertunjukan" untuk meminta pertanggungjawaban di depan umum, dengan cara "mempermalukan".

Namun di kerajaan bisnisnya, Trump tidak memecat banyak orang. Sekalipun harus memecat, dia jarang melakukan tindakan itu sendiri dan membiarkan pekerjaan itu dilakukan oleh deputinya. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya