Berita

Unjuk rasa soal aborsi di Ohio/Reuters

Dunia

Hakim Federal Blokir Larangan Aborsi Bagi Penderita Down Syndrome Di Ohio

JUMAT, 16 MARET 2018 | 11:24 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Seorang hakim federal memblokir sebuah undang-undang Ohio yang mulai berlaku akhir bulan in  soal kriminalisasi aborsi berdasarkan diagnosis Down Syndrome. Hakim tersebut menyebut bahwa hal semacam itu melanggar hak perempuan.

Keputusan Hakim Distrik Amerika Serikat Timothy Black muncul setelah bab Negara Kebebasan Sipil Amerika Serikat mengajukan tuntutan hukum di pengadilan federal di Cincinnati, dengan alasan undang-undang tersebut melanggar klausul kebebasan dan privasi Amandemen Keempatbelas Konstitusi Amerika Serikat.

"Karena H.B. 214 mencegah wanita membuat pilihan untuk mengakhiri kehamilan mereka sebelum bertahan hidup, itu tidak konstitusional di wajahnya," tulis Black dalam 22 putusannya.


Down syndrome sendiri adalah kelainan genetik yang disebabkan ketika pembelahan sel abnormal menghasilkan salinan kromosom ekstra penuh atau parsial 21.

Berdasarkan undang-undang tersebut, yang ditandatangani oleh Gubernur Republik John Kasich pada bulan Desember yang lalu, dokter akan kehilangan lisensi medis mereka di negara bagian tersebut dan menghadapi tuntutan kejahatan tingkat empat jika melakukan aborsi dengan pengetahuan itu. Sedangkan sang ibu tidak akan menghadapi tuntutan pidana.

"Pelanggaran aborsi Down Syndrome melanggar empat setengah dasawarsa preseden hukum yang mengatakan bahwa seorang wanita memiliki hak yang tidak terkekang untuk memilih apakah akan mengakhiri kehamilan sebelum titik kelangsungan hidup," kata Kellie Copeland, direktur eksekutif NARAL Pro-Choice Ohio mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara Jaksa Agung Ohio Mike DeWine mengatakan pada hari Rabu bahwa kantornya berencana untuk mempertahankan undang-undang yang disahkan oleh mayoritas anggota parlemen Republik.

"Sementara kami meninjau kembali keputusan ini untuk menentukan tindakan lebih lanjut, Kejaksaan Agung Ohio akan terus membela keras hukum Ohio," kata juru bicara Dan Tierney seperti dimuat Reuters pekan ini.

Undang-undang Ohio menandai pembatasan 20 tentang hak aborsi dan reproduksi yang ditandatangani oleh Kasich sejak 2011. Undang-undang serupa telah disahkan di Indiana dan North Dakota. Pengadilan Negeri Indiana mengeluarkan sebuah perintah permanen mengenai larangan aborsi sindrom Down serupa pada 22 September 2017. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya