Berita

Skipal dan putrinya/BBC

Dunia

Trump Cs Satu Suara Tuduh Rusia Di Balik Serangan Agen Saraf Terhadap Bekas Mata-mata

JUMAT, 16 MARET 2018 | 10:45 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemimpin Prancis, Jerman, Amerika Serikat dan Inggris satu suara "menunjuk hidung" Rusia atas serangan agen saraf yang menimpa bekas agen ganda d Inggris pekan lalu.

Para pemimpin negara-negara tersebut dalam keterangan yang terpisah menyimpulkan bahwa tidak ada penjelasan alternatif yang masuk akal soal Rusia yang berada di balik serangan tersebut.

Mereka mengutuk penggunaan pertama dari agen saraf di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Mereka juga kompak menyebutnya sebagai serangan terhadap kedaulatan Inggris.


Di Washington, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kasus ini terlihat seperti ada orang-orang Rusia berada di baliknya. Trump mengatakan bahwa ini adalah situasi yang sangat menyedihkan yang dianggap oleh Amerika Serikat sebagai tindakan yang sangat serius.

Sedangkan Inggris telah merespon dengan mengusir diplomat Rusia.

"Kami menahan Rusia untuk melakukan tindakan yang kurang ajar dan berani ini, dan tindakan tercela," kata Perdana Menteri  Inggris Theresa May dalam sebuah kunjungan ke lokasi penyerangan di Wiltshire.

Di Prancis, Presiden Emmanuel Macron mengatakan akan mengumumkan lebih banyak tindakan dalam beberapa hari mendatang.

Dimuat BBC, Rusia telah menolak keterlibatan apapun dan bersumpah untuk segera melakukan pengusiran terhadap 23 diplomatnya, yang menurut Inggris beroperasi sebagai mata-mata.

Diketahui bahwa agen saraf itu digunakan pada bekas mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia Skripal di kota Salisbury, Inggris pekan lalu. Keduanya masih dalam kondisi kritis di rumah sakit saat ini. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya