Berita

Jim Mattis/Reuters

Dunia

Menhan AS Tuduh Iran Campuri Pemilu Irak

JUMAT, 16 MARET 2018 | 10:29 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis menuduh Iran melakukan "mucking around" dalam pemilihan parlemen Irak di bulan Mei mendatang.

Mattis tidak menjelaskan secara rinci siapa yang ingin diusahakan dalam pemilihan di Irak, namun dia mengatakan bahwa  hal itu dilakukan dengan menyalurkan uang tunai ke dalam politik Irak.

"Kami memiliki bukti mengkhawatirkan bahwa Iran mencoba mempengaruhi (dengan menggunakan uang) dalam pemilihan Irak. Uang itu digunakan untuk mempengaruhi kandidat, untuk mengurangi suara," kata Mattis saat bertolak kembali ke Washington setelah melakukan perjalanan ke Timur Tengah dan Afghanistan pekan ini seperti dimuat Reuters.


"Ini bukan jumlah uang yang tidak signifikan, kami percaya. Dan kami pikir ini sangat tidak membantu," jelasnya.

Tidak ada komentar langsung dari Iran, yang sebelumnya telah menolak untuk mencampuri urusan dalam negeri Irak.

Mattis membandingkan tindakan Iran dengan Rusia, yang oleh komunitas intelijen Amerika Serikat disebut telah mempengaruhi pemilihan presiden Presiden Amerika Serikat tahun 2016 lalu.

Dalam pemilu Irak sendiri, Perdana Menteri Haider al-Abadi mencari masa jabatan berikutnya pasca perang melawan militan ISIS dengan dukungan AS.

Surat suara tersebut akan memutuskan pemimpin Irak selama empat tahun ke depan, ketika Baghdad akan menghadapi pembangunan kembali kota-kota yang disita dari ISIS, mencegah kembalinya gerilyawan tersebut dan menangani perpecahan sektarian dan ekonomi yang memicu konflik tersebut.

Di antara penantang Abadi adalah mantan Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan Hadi al-Amiri, seorang mantan menteri transportasi dan keduanya berada di antara yang paling dekat di Iran. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya