Berita

Bisnis

Tantangan Gubernur BI Baru, Kuatkan Nilai Tukar Rupiah

RABU, 14 MARET 2018 | 19:53 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Gubernur Bank Indonesia yang baru harus fokus pada tugas mengelola stabilitas mata uang. Hingga kini, nilai tukar rupiah cenderung terdepresiasi, dan nilainya pun turun dari tahun ke tahun.

"Saya sangat concern terhadap kinerja BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Kalau rupiah melemah terus, artinya kinerja BI tidak memenuhi harapan undang-undang," ujar anggota Komisi XI DPR, Ecky Awal Mucharam, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3).

Dia menyebut sepanjang 2010-2012 rupiah rata-rata bergerak di bawah Rp 9.500 per dolar AS. Namun, sejak 2013-2017, rupiah stabil tinggi pada level rata-rata di atas Rp 13.000. Dan hari ini mulai merangkak mendekati angka psikologis Rp 14.000.


"Ini menunjukkan bagaimana kemampuan BI mengelola nilai tukar," ujar Ecky.

Ecky menjelaskan depresiasi rupiah mendatangkan banyak kerugian. Misalnya cicilan utang luar negeri semakin mahal. Selain itu, inflasi dari sisi impor pun semakin tinggi jika nilai tukar terdepresiasi. Impor BBM akan mahal dan menyebabkan defisit neraca transaksi berjalan yang semakin lebar.

Depresiasi rupiah juga akan menyebabkan harga barang−barang impor pun semakin mahal. Padahal sebagian besar bahan baku industri masih dari impor.

"Jelas ini menyebabkan harga barang−barang industri mahal, dan semakin menyengsarakan rakyat, yang pendapatannya pas-pasan," ujarnya.

Kenapa rupiah gampang goyang dan langsung lemah? Hal ini katanya harus diperhatikan oleh Gubernur BI kedepan. Sebab nilai tukar memiliki kaitan erat dengan variabel-variabel makro ekonomi lainnya.

"Alasan yang selama ini sering kita terima, rupiah perlu menjaga keseimbangan baru. Namun yang terjadi adalah keseimbangan rupiah yang lemah dan merugikan perekonomian. Semua masalah ini harus mampu dijawab oleh Gubernur BI baru," katanya.

Presiden Joko Widodo telah mengirimkan nama calon tunggal pengganti Gubernur BI yang akan selesai Mei mendatang. Nama tersebut yakni Perry Warjiyo yang saat ini menjabat Deputi Gubernur BI.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya