Berita

Foto/Net

Bisnis

Ekspor Kerajinan Digenjot

Punya Nilai Seni Tinggi
RABU, 14 MARET 2018 | 10:52 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah menargetkan ekspor produk kerajinan pada tahun ini akan meningkat. Pasalnya, produk kerajinan Indonesia memiliki seni yang tinggi.

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Perindustrian Air­langga Hartarto saat membuka Pameran Pesona Busana dan Aksesoris Nusantara yang digelar Dewan Kerajinan Na­sional (Dekranas) di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, kemarin

Menurut Airlangga, sektor kerajinan terus menunjukkan kinerja yang positif. Pada tahun lalu, nilai ekspornya mencapai 776 juta dolar AS atu sekitar Rp 10,6 triliun. "Jumlah itu meningkat 3,8 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 747 juta dolar AS atau sekitar Rp 10,2 trili­un," ujarnya.


Sementara, komoditi batik pada tahun lalu mampu me­nyumbangkan nilai ekspor sebesar 58 juta dolar AS atau sekitar Rp 797 miliar. Menurut dia, batik merupakan produk kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan tersebar di seluruh Indonesia.

"Selain batik, produk yang bernilai seni tinggi adalah tenun," katanya.

Untuk meningkatkan kinerja ekspor produk kerajinan perlu didukung dengan pro­gram pembinaan yang tepat. "Apalagi saat ini dunia telah memasuki revolusi industri ke-4," tuturnya.

Untuk meningkatkan pen­jualan produk kerajinan buatan Industri Kecil dan Menengah (IKM), Kemenperin memiliki program e-smart IKM. Pro­gram ini merupakan basis data IKM yang mengintegrasikan industrinya, produk, dan sen­tra pemasaran.

"Saat ini digitalisasi men­jadi salah satu faktor pendor­ong berubahnya pemasaran dari sistem offline ke online," katanya.

Dirjen IKM Gati Wibawan­ingsih mengatakan, ekspor kerajinan tahun ini ditargetkan bisa naik 5 persen. Namun, untuk mencapai target itu, perlu pasokan bahan baku yang aman.

"Misalnya, kayu glondon­gan jangan diekspor, karena itu merupakan bahan baku kerajinan kayu,"  ujarnya.

Ketua Umum Dekranas Mu­fidah Jusuf Kalla mengatakan, pameran ini bertujuan un­tuk mempromosikan produk kerajinan, khususnya fesyen dan aksesoris Indonesia. keg­iatan ini juga diharapkan bisa meningkatkan rasa cinta pada produk buatan lokal.

"Rasa cinta dan bangga har­us dimulai dengan mengenal terlebih dahulu. Setelah kenal timbul rasa suka dan mau membeli," ujarnya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya