PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) bakal mengoperasikan 40 kereta tambahan untuk menghadapi libur Lebaran yang akan jatuh pada 15-16 Juni 2018. Kereta tambahan ini sudah bisa dipesan pada H-60.
Jumlah kereta Lebaran tamÂbahan lebih sedikit dibandingkan kereta tambahan tahun lalu yang mencapai 46 kereta. "Memang tidak banyak seperti tahun lalu, karena kereta tambahan yang kita operasikan di 2017 sebagian suÂdah menjadi kereta reguler," tutur Direktur Operasi PT KAI, Slamet Suseno Priyanto di Gedung Jakarta Railways Centre (JRC).
Priyanto mengatakan, berÂdasarkan kalender nasional, hari raya Idul Fitri di Tahun 2018 akan jatuh pada 15-16 Juni. Perseroan telah meningkatkan 4 persen jumlah perjalanan KA selama periode Lebaran, bila dibandingkan tahun lalu hanya 379 KA per hari.
"Dari total perjalanan itu, kapasitas tempat duduk yang disiapkan sebayak 236.210 seat per hari, naik 3,5 persen dibandingkan tahun 2017 sebanyak 228.158 seat per hari," ujarnya, di Jakarta.
Ia memperkirakan, arus mudik diperkirakan akan mengalami punÂcaknya pada Rabu, 13 Juni 2018 (H-2) dan puncak arus balik lenaÂran 2018 diperkirakan terjadi pada Minggu, 17 Juni 2018 (H+1). Karenanya, KA-KA tambahan tersebut bakal beroperasi pada 4-26 Juni 2018 dan pemesanan tiketnya dapat dilakukan mulai H-60.
Saat ini, para calon penumpang sudah dapat memesan tiket mulai H-90 sebelum keberangkatan, dan proses pemesanan tiket KA mulai 7-24 Maret 2018.
Pihaknya, melayani pemeÂsanan tiket 24 jam melalui aplikasi KAI Access, website
kai.id, contact center 121, gerai, minimarket, jaringan PPOB, website dan mobile apps yang dikelola mitra yang telah bekerja sama dengan KAI.
Selain itu, loket reservasi staÂsiun melayani pemesanan pukul 09.00-16.00 WIB. Sedangkan, pemesanan tiket melalui E-Kiosk (
vending machine) di staÂsiun, proses pemesanan dimulai pukul 05.00-22.00 WIB.
Di sisi lain, pada masa angkuÂtan Lebaran tahun ini, perseroan juga memperbesar kapasitas bandwidth dari 150 MB menjadi 400 MB untuk kelancaran akses pemesanan tiket.
"Kami juga memperkuat sistem keamanan dengan meng-
upgrade sistem
firewall untuk meminimalisasi risiko adanya gangguan sistem IT serta mengoptimalkan server-server penÂjualan tiket KA," katanya.
Anjing PelacakPerseroan juga meningkatÂkan pengawasan keselamatan perjalanan KA di daerah-daerah rawan dengan menyiagakan 236 petugas posko dan alat material untuk siaga (AMUS) berupa batu balas/kricak, bantalan rel, pasir.
Serta, menambah petugas penjaga pelintasan KA sebidang menjadi 1.113 orang serta petuÂgas pemeriksa jalur sebanyak 605 orang. Termasuk, tenaga flying gank yang disiagakan selama 24 jam apabila terjadi rinja (rintang jalan) atau PLH (peristiwa luar biasa hebat).
"Kami telah menyiapkan tenaga keamanan Angkutan LebaÂran dari internal (Polsuska dan satpam) serta eksternal (TNI/Polri). Sebanyak 1.339 tenaga Polsuska akan mengamankan area KA yang terbagi atas 932 pengawalan di atas KA," 285 di stasiun, dan 122 di jalur KA.
Sementara 3.584 personel satpam akan menjaga di tiap stasiun dan aset KAI. "Tenaga eksternal dari TNI/Polri sebesar 1.526 personel plus 72 anjing pelacak (K-9) disiagakan untuk menjaga stasioner, parkir, dan jalur KA," bebernya.
Sekadar info, kereta tambahan itu di antaranya, Argo Lawu Fak, rute Gambir-Solo, Taksaka Leb, rute Gambir-Yogyakarta, Sawunggalih Leb, rute Pasarsenen-KuÂtoarjo, Argo Sindoro Leb, rute Gambir-Semarang Tawang, SemÂbrani Leb, rute Gambir-Surabaya Pasarturi, Matarmaja Leb, rute Pasarsenen-Malang, Kertajaya Leb, rute Pasarsenen-Surabaya, Taksaka Pagi Leb, rute Gambir-Yogyakarta. ***
