Berita

Rini Soemarno/RM

Bisnis

Infrastruktur Ada Yang Bermasalah, Rombak Direksi BUMN-nya

SELASA, 13 MARET 2018 | 16:37 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Sejumlah proyek infrastruktur yang dibangun BUMN Karya, ada yang bermasalah. Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan langkah khusus terkait hal tersebut.   

Berikut ini bagian (4-terakhir) wawancara Tim Rakyat Merdeka, yaitu Kiki Iswara Darmayana, Ratna Susilowati, Kartika Sari dan Fajar El Pradianto dengan Rini Soemarno, Selasa (6/3) di sela kunjungan ke Kupang, NTT.

Beberapa infrastruktur yang dibangun BUMN Karya ada yang bermasalah. Bagaimana menangani ini? Dan ke depan, bagaimana pengawasannya?
Kami memohon maaf kepada semua pihak, terutama keluarga yang menjadi korban pada peristiwa terkait infrastrukur. Yang kita kerjakan saat ini, total jumlah proyeknya tiga kali lipat dari biasanya. Dan ada satu BUMN yang mengerjakan 4 kali lipat pekerjaan dari biasanya, sedangkan jumlah pekerja yang di-train untuk menjadi supervisor tidak sampai empat kali lipatnya. Saya menyadari betul, sehingga di lapangan pekerja atau mandor ada yang kurang disiplin dan kurang tegas. Kejadian tersering di malam hari. Terutama di area perkotaan, pekerjaan infrastruktur malam hari, karena pagi tidak memungkinkan. Dari laporan awal, tersering akibat humar error. Misal, saat kejadian, supervisor yang harusnya ada, malah tidak ada. Ditinggalkan pekerjaannya. Kami minta dukungan Kementerian PUPR untuk mentraining supervisor, karena mereka memiliki Komite Keselamatan Konstruksi. Kami juga menggunakan konsultan asing untuk membantu audit dan memberikan rekomendasi. Untuk BUMN Karya yang paling lemah akan kami percepat perombakan direksinya. Awal bulan April kami akan rombak dan diperkuat.


Apakah ada kemungkinan holding BUMN Karya? Ya, akan tetap dilakukan. Mungkin perbankan dulu, tapi holding konstruksi diharapkan juga bisa cepat terbentuk. Penting di jalan tol, juga konsentrasi di sektor perumahan, developer, property, gedung dan lainnya. Perumahan ini penting karena kita membutuhkan rumah banyak sekali. Kalau dibentuk holding, maka kita bisa produksi rumah minimal 1-1,5 juta per tahun. *** (Selesai)

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya