Berita

Nusantara

Pulau Tojo Una-Una Masih Dijajakan, Pemerintah Tidak Serius Jaga Kedaulatan!

SELASA, 13 MARET 2018 | 04:47 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pulau Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah sampai saat ini masih dipasarkan melalui perusahaan Kanada Private Islands Inc.

Januari lalu pemerintah melalui Menteri Koordinator bidang Maritim RI Luhut Binsar Panjaitan berjanji akan menyelesaikan kasus tersebut hingga membentuk tim penyelidikan.

"Tetapi faktanya sampai hari ini, penjualan pulau Indonesia masih terpasang di situs penjualan online dan parahnya lagi pemerintah belum menunjukkan upaya yang serius," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia, Andi Fajar Asti, Selasa (13/3).


Padahal situs online dengan bendera negara yang jelas, sangat memungkinkan untuk ditelusuri pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis tersebut dan segera melakukan pemanggilan.

"Saya melihat ada ketidakseriusan pemerintah melakukan tindakan. Padahal kita punya tim cyber," ungkap Andi.

Menurutnya, melalui tim sangat mudah jika pemerintah berkomitmen melakukan penindakan. Pemerintah juga bisa melibatkan Kementerian Pertahanan dan Polri dan kepolisian internasional karena ini sudah menyangkut kedaulatan NKRI dan kejahatan lintas negara.

"Ketidakseriusan pemerintah melakukan langkah-langkah strategis adalah sama halnya kita menyerah terhadap mereka yang ingin melakukan penguasaan lahan di Indonesia. Juga membuktikan bahwa Indonesia itu negera lemah, pemalas dan penakut," ujar Andi, Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini.

Perlu diketahui bahwa penjualan pulau bertentangan dengan UU 5/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, asing tidak dapat mempunyai tanah dengan hak milik, hanya dapat memiliki hak pakai dan hak sewa.

"Jika ada menteri sudah tidak sanggup bekerja serius, sebaiknya mengundurkan diri dan memberikan ruang kepada mereka yang punya keinginan sungguh-sungguh menjaga NKRI, mampu mengelola kekayaan alam kita dan berpihak untuk kesejahteraan bangsa sendiri," demikian Andi. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya