Berita

Ketua MPR: Mari Bicara Tentang Indonesia yang Bersatu

SENIN, 12 MARET 2018 | 18:57 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, mengajak semua pihak untuk bicara tentang Indonesia yang bersatu.

Tidak perlu lagi membedakan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA), mayoritas-minoritas, menyebarkan hoax, dan ujaran kebencian.

"Jangan lagi isunya soal agama, suku, mayoritas-minoritas. Itu sudah kuno. Kita harus bicara Indonesia dimana semua orang memiliki hak dan kesempatan yang sama," kata Zulhasa, sapaan Zulkifli Hasan, dalam diskusi bersama wartawan parlemen di Press Room Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/3).


Menurut dia, Indonesia harus keluar dari situasi seperti itu. Sebab, kalau selalu seperti sekarang dipenuhi dengan isu suku, agama, mayoritas-minoritas dan lainnya, tidak akan beranjak maju.

"Kalau keadaannya masih seperti ini, maka akan ada sekelompok atau segelintir orang yang akan mengadu-domba dan memecahbelah dan meyakinkan kita bahwa kita bisa diadu-domba," ujarnya.

Kasus penyerangan terhadap ulama dan pastor menjadi contoh karena ada keyakinan bahwa masyarakat kita bisa diadu-adu.

"Karena itu saya berpendapat bahwa kita harus keluar dari apa yang terjadi sekarang ini. Seperti sudah disepakati kita tidak lagi bicara soal suku, agama, ras, antargolongan. Tapi kita bicara tentang Indonesia yang setiap orang memiliki kesempatan dan hak yang sama di negeri ini," kata Zulhasan.

Dia menambahkan maju atau mundurnya sebuah negara tergantung bagaimana mengelola negara itu. Singapura yang tidak memiliki perkebunan sawit atau tambang, bisa maju. Korea Selatan dan Korea Utara memiliki etnis, suku, yang sama, tapi Korea Selatan lebih maju dari Korea Utara.

"Kita harus bicara Indonesia yang bersatu. Mereka yang hebat adalah mereka yang bisa memajukan negeri ini. Kita harus melangkah ke sana sehingga kita bisa melawan SARA, hoax, radikal, dan lainnya," pungkasnya.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya