Berita

Gaddafi/Net

Dunia

10 Miliar Euro "Hilang" Dari Aset Gaddafi Di Belgia

SABTU, 10 MARET 2018 | 09:24 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sekitar 10 miliar euro dana pemerintah Libya, yang dibekukan sebagai bagian dari sanksi terhadap lingkaran dalam Muammar Gaddafi, telah hilang secara misterius dari sebuah bank Belgia di suatu tempat antara tahun 2013 dan 2017.

Merujuk pada data yang dirilis Russia Today pekan ini, kembali pada bulan November 2013, empat rekening Euroclear Bank milik Libyan Investment Authority (LIA) dan anak perusahaannya Libyan Foreign Investment Company (LFICO) di Bahrain dan Luksemburg, memiliki aset beku sebesar 16.1 miliar euro. Namun, ketika pihak berwenang mencoba merebut dana pada tahun 2017, ternyata hanya tersisa lebih dari 5 miliar euro di akun tersebut. Sekitar 10 miliar euro sisanya hilang.

"Tersisa setidaknya 5 miliar euro untuk keempat rekening yang dibuka di Euroclear Bank SA," kata Denis Goeman, juru bicara kantor kejaksaan Brussels.


Masih belum jelas di mana sisa dana yang dibekukan itu. Sejauh ini Euroclear dilaporkan telah menolak untuk menyerahkan rekening tersebut. Hal itu mendorong jaksa untuk mengancam institusi tersebut dengan "tindakan yang lebih memaksa" kecuali Euroclear melepaskan sisa dana Libya dalam jangka waktu tertentu.

Otoritas peradilan Belgia dilaporkan melihat lenyapnya dana itu pada musim gugur 2017, ketika hakim investigasi, Michel Claise, yang bertanggung jawab atas penyelidikan dugaan pencucian uang oleh lingkaran dalam Gaddafi, meminta penyitaan dana Libya yang dibekukan.

Aset tersebut telah dibekukan sejak Maret 2011 sesuai dengan resolusi DK PBB 1973. Florence Angelici dari Administrasi Umum Departemen Keuangan menyebut bahwa Belgia tidak pernah memberi wewenang untuk mencairkan aset ini.

Dikhawatirkan Belgia gagal mematuhi peraturan PBB yang mengatur pembekuan aset pada rekening Libya tertentu di bank lokal.

Sebelum pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan Muammar Gaddafi, Libya diketahui  telah menjadi eksportir minyak utama. Untuk lebih menangani arus kas dari cadangan minyak terbesar di Afrika, pada tahun 2006 pemerintah menciptakan Otoritas Investasi Libya untuk menginvestasikan kekayaan emas hitam negara tersebut di luar negeri.

Namun, dengan intervensi NATO pada tahun 2011, PBB memperkenalkan sanksi terhadap aset pemerintah Libya, yang secara efektif mengambil sekitar 67 miliar dolar AS dari LIA yang diperoleh di seluruh Eropa dan Amerika Utara. Namun, di Uni Eropa, pemerintah nasional membekukan hanya jumlah asli, sementara bunga dan dividen yang diperoleh pada tahun 2011 tetap merupakan aset likuid. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya