Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Rumah Sakit Ini Dinilai Gagal Lindugi Bayi Baru Lahir Dari Pelecehan

SABTU, 10 MARET 2018 | 07:32 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sebuah rumah sakit di Wisconsin dinilai gagal melindungi bayi yang baru lahir dari pelecehan.

Hal itu terungkap dalam investigasi federal yang dilakukan setelah muncul sebuah laporan soal setidaknya ada lima bayi ditemukan dengan luka yang tidak dapat dijelaskan, mulai dari memar sampai tengkorak dan patah tulang lengan.

Dokumen menunjukkan rumah sakit tidak mengambil tindakan atas dugaan penyalahgunaan sampai bulan lalu ketika dua bayi ditemukan memar.


Sebuah tinjauan internal menemukan dua kasus serupa pada tahun 2017 dan yang lainnya di bulan Januari.

Para nvestigator menemukan laporan tentang memar yang tidak dapat dijelaskan pada setidaknya satu bayi pada awal April 2017.

Namun, kekhawatiran penyalahgunaan tidak dilaporkan sampai 2 Februari 2018 ketika seorang perawat di fasilitas medis tersebut melaporkan memar pada salah satu bayi, memicu pertanyaan tentang bayi lain yang terluka.

Seorang ahli pelecehan anak tidak dipanggil sampai 8 Februari, enam hari kemudian.

Setelah memberitahu orang tua, pejabat menemukan kejadian lain yang dilaporkan pada bulan Januari yang melibatkan rusuk dan lengan bayi yang retak. Mulanya hal tersebu hanya dipandang sebagai bagian dari kelahiran traumatis.

Penyidik ​​Pusat Pelayanan Medicare and Medicaid Services (CMS) mengatakan kepada rumah sakit tersebut dalam sebuah surat bulan lalu bahwa masalahnya sangat serius sehingga merupakan ancaman langsung terhadap kesehatan pasien.

Badan federal tersebut mengancam akan membatalkan kontraknya dengan rumah sakit tersebut.

UnityPoint Health-Meriter Hospital, yang terletak di ibukota negara bagian Madison, mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang dan menerapkan rencana keselamatan baru. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya