Berita

Setyo Wasisto/RMOL

Hukum

Aher Muncul Di Pamflet MCA, Ini Kata Mabes Polri

SABTU, 10 MARET 2018 | 02:55 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Mabes Polri masih melakukan pendalaman terhadap para pelaku penyebar konten provokatif berbau SARA dan informasi bohong alias hoax di media sosial yang tergabung dalam kelompok Muslim Cyber Army (MCA).

Termasuk, menemukan keterlibatan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher dalam kelompok ini. Nama politisi PKS ini sempat terpampang dalam sebuah pamflet yang disebar MCA saat akan menggelar workshop.

"Kita lihat dulu nanti hasil penyelidikan apakah terkait ke sana atau tidak," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (9/3).


Setyo menegaskan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan. Jika dalam penyidikan ini ada pihak yang ditemukan berkaitan dengan kasus MCA, maka akan dipanggil untuk dimintai keterangan mengenai keterlibatan itu.

"Intinya bagi semua yang terlibat oleh penyidik akan ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku,” urainya.

Aher sendiri telah membantah dirinya pernah menjadi pembicara di acara workshop MCA. Dia mengklaim tidak pernah datang ke acara MCA.

"Tidak ada undangan apa-apa," kata dia, Kamis (1/3) lalu.

Dia menduga, kemungkinan namanya masuk dalam pamflet karena pihak penyelenggara hendak mengundangnya sebagai pembicara. Namun undangan tidak disampaikan sehingga dia tidak hadir ke tempat workshop.

"Mungkin mau undang saya, tapi saya tidak tahu. Saya tidak diundang jadi ya tidak datang," ujarnya.

MCA menyelenggarakan workshop pada 20 Desember 2017. Aher menjadi satu di antara para pembicara yang namanya terpampang di pamflet. Selain Aher, tokoh yang hadir Ahmad Khaliq, Ibnu Hamad, Zeng Wai Zian, Nazar Haris, dan Ahmadie Thaha. Acara workshop itu diketahui dilangsungkan di Convention Hall, At-Taqwa Centre, Cirebon, Jawa Barat. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya