Berita

Bisnis

Ini Bukti Produksi Pangan Meningkat

JUMAT, 09 MARET 2018 | 21:59 WIB | LAPORAN:

Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksi penduduk Indonesia tahun 2018 berjumlah 265 juta jiwa, meningkat 12,8 juta jiwa dibanding tahun 2014.

"Ini berarti setiap tahun penduduk bertambah 3,2 juta jiwa atau tumbuh 1,27 persen pertahun dan secara makro pasti meningkatkan kebutuhan pasokan pangan pokok," kata Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prima Gandhi di Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/3).

Dosen ekonomi sumberdaya dan lingkungan itu ini mengatakan, jika tidak ada diversifikasi pangan pokok non beras maka dalam kurun waktu empat dari 2014 dibutuhkan pasokan beras konsumsi dan lainnya sekitar 1,77 juta ton beras. Jumlah ini setara dengan produksi 2,82 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).


"Seiring pertambahan penduduk, kan konsumsi beras tiap tahun naik dan tercukupi. Hitungan logika sederhana saja tanpa melihat data produksi-konsumsi, Ini kan membuktikan ketercukupan pangan pokok dalam negeri meningkat," katanya.

"Kalau produksi tidak meningkat dan tiada upaya diversifikasi pangan dipastikan empat tahun terakhir akan impor 3 hingga 4 juta ton beras," tambahnya.

Selain itu kata Gandhi, produksi pangan juga terkonfirmasi dengan adanya nilai tambah output tercermin dari tumbuhnya PBD pertanian setiap tahunnya. Hal yang menarik juga bahwa dengan upaya produksi pemerintah, Indonesia di tahun 2017 juga sudah ekspor beras lebih dari 4 ribu ton.

"Tidaknya hanya beras, Indonesia baru/baru ini di 2018, sudah ekspor jagung dari Gorontalo dan Makassar. Direncanakan juga segera ekspor dari NTB yang berjumlah ratusan ribu ton," ungkapnya.

Gandhi menekankan data penting dalam membuat suatu kebijakan skala makro dan mikro. Akan tetapi jangan data dijadikan kambing-hitam.

"Data resmi yang dimiliki pemerintah saat ini adalah acuan yang harus dimaksimalkan dalam membuat kebijakan," terangnya.

Karena itu, Gandhi menegaskan untuk mengambil kebijakan pangan, pemerintah harus jeli dan cermat dalam menggunkan data yang ada, karena ketersediaan pangan harus diputuskan cepat (saat ini)/ jangka pendek. Sementara data  solusi masalah penga  sifatnya jangka menengah.  

"Untuk itu kita beri kesempatan dan waktu bagi BPS untuk meningkatkan kualitas data pangan ke depan," tegasnya.

"Dari pada mengkambinghitamkan data pangan lebih baik kita melihat sejauh mana peningkatan produksi dan diversifikasi pangan ini membuat kesejahteraan petani meningkat. Buktinya dari data BPS, jumlah penduduk miskin 3 tahun terakhir menurun. Tahun 2015 sebanyak 1.78 juta jiwa, 2016 turun 1.72 juta jiwa dan 2017 turun lagi sebanyak 16,31 juta jiwa," tutup Gandhi.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya