Berita

Politik

Jokowi Pelayan Masyarakat Terbaik

JUMAT, 09 MARET 2018 | 17:34 WIB | LAPORAN:

Penulis buku berjudul "Komunikasi Politik Jokowi", Andi Budi Sulistijanto menegaskan Presiden Jokowi  adalah pelayan masyarakat yang baik. Hal itu ditegaskannya saat peluncuran tersebut di ruang Pustakaloka, Gedung  DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (10/3).

Politisi dan Ketua DPP Partai Golkar itu mengungkap banyak temuan menarik soal gaya politik Jokowi yang ditulisnya dalam buku setebal 142 halaman tersebut.

"Pak Jokowi adalah pelayan masyarakat yang terbaik. Saya istilahkan bahasa Inggris-nya public servant communication style," katanya.


Dia menegaskan dalam temuannya sangat terlihat Jokowi tidak merasa dirinya sebagai presiden.

"Jadi dia merasa seperti rakyat biasa, selalu apa adanya melihat sesuatu fakta di lapangan," kata Andi.

Menurut dia, Jokowi tidak banyak berwacana namun lebih banyak bekerja. Misalnya menjalankan pembangunan infrastruktur besar-besaran dan kasat mata terlihat.

Menurut dia, Jokowi ingin menunjukkan kepada bangsa Indonesia sebuah proses kemajuan fisik yang cepat dan dilakukan dengan baik serta upaya luar biasa dengan komunikasi verbal dan nonverbal.

Temuan lain, Andi menambahkan, Jokowi juga punya gaya sendiko dawuh communication style. Gaya ini menunjukkan seorang yang selalu taat tunduk pada orang-orang yg dianggap mumpuni maupun senior.

"Dalam kultur di Indonesia kan banyak kiai tokoh masyarakat. Itu yang sangat diharapkan Pak Jokowi petuah dan sebagainya," katanya.

Karena itu, ujar dia, Jokowi selalu berusaha di setiap kunjungan-kunjungan ke daerah mampir menemui tokoh-tokoh agama, ke pondok pesantren, kiai dan sebagainya.

 "Beda jauh dengan beliau dengan partai politik, dengan partai politik mungkin ketuanya bisa didatangkan di istana dan sebagainya. Tapi dengan seorang kiai dia harus sendiko dawuh," ungkap doktor ilmu komunikasi jebolan Universitas Sahid, itu.

Menurut dia, dengan sendiko dawuh itu bukan berarti Jokowi menurut atau menyembah. Namun, ujarnya lagi gaya komunikasinya itu merendahkan diri di hasapan kiai agar mendapatkan berkah.

"Itu dalam kultur Islami maupun Jawa," kata lulusan magister ilmu komunikasi di Universitas Mercu Buana Jakarta itu.

Dia mengatakan temuan-temuan ini adalah reralitas dan banyak didukung pendapat-pendapat dari tokoh-tokoh yang seperti di dalam buku tersebut.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya