Berita

Konsep hotel bola yang dikembangkan di Jepang/RT

Dunia

Jepang Kembangkan Hotel Bola Demi Hadapi Potensi Tsunami

RABU, 07 MARET 2018 | 12:46 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Jepang saat ini tengah mengembangkan konsep hotel unik yang menawarkan perlindungan terhadap bahaya tsunami.

Hotel yang disebut dengan hotel bola  ini dirancang dan dikembangkan oleh perusahaan swasta Jepang untuk melindungi penghuninya dari arus masuk pasang surut bila sewaktu-waktu terjadi bencana alam.

Hotel berbentuk lingkaran bak bola ini dapat terapung di air dan diklaim sebagai salah satu solusi yang mungkin bisa digunakan bagi risiko gempa dan tsunami di negeri sakura.


Hotel ini diluncurkan di taman bertema Belanda, Huis Ten Bosch, di Nagasaki awal pekan ini. Shioji Tahara, perancang konsep hotel, mengatakan bahwa hotel tersebut dirancang untuk keselamatan masyarakat umum yang lebih baik.

Hotel ini memiliki langit-langit kaca, sehingga para tamu bisa menatap langit di malam hari. Hotel ini dirancang untuk menampung dua atau tiga orang di dalamnya dan dilengkapi dengan tempat tidur, kamar mandi dan toilet.

"Ini benar-benar nyaman di dalam dan jika mereka bisa menyimpan makanan, bawakan makanan sendiri, saya pikir mereka bisa bertahan selama satu atau dua minggu," kata Tahara seperti dimuat Russia Today.

"Karena daya apung yang tinggi, bisa naik, dan bagian utama ombak besar lewat di bawah kapal," jelasnya.

Hotel ini terbuat dari plastik bertulang serat.

Huis Ten Bosch sendiri telah mengerjakan gagasan hotel terapung sejak 2016 dna akan memulai uji coba bulan ini, dan berharap dapat membuka usaha pada musim panas ini.

Pihak perusahaan berencana untuk memiliki sebuah kapal yang mengantar hotel antara taman dan pulau terdekat.

Selain atraktif, hotel ini juga diklaim bisa membantu penyelamatan jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Mengingat Jepang secara geografis terletak di wilayah yang rawan gempa dan tsunami.

Salah satu bencana tsunami terbesar yang pernah terjadi adalah gempa berskala sembilan pada tahun 2011, yang menyebabkan tsunami besar yang menghancurkan negara tersebut dan memicu bencana nuklir Fukushima, dengan lebih dari 15.890 orang kehilangan nyawa mereka. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya