Berita

Kampanye mendukung legalisasi aborsi di Argentina/BBC

Dunia

Pemerintah Bahas Kemungkinan Referendum Soal Legalisasi Aborsi

RABU, 07 MARET 2018 | 11:46 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah Argentina untuk pertama kalinya mengatakan akan mempertimbangkan soal refersnum tentang legalisasi aborsi.

"(Pembahasan soal hal ini) ada di atas meja," kata Kepala Kabinet Argentina, Marcos Pena seperti dimuat BBC.

RUU tersebut diajukan awal pekan ini akan memungkinkan wanita untuk mengakhiri kehamilan selama 14 minggu pertama.


Presiden Mauricio Macri mengatakan bahwa dia secara pribadi menentang untuk merelaksasi undang-undang aborsi di negara tersebut, namun dia akan memberi sekutu Kongresnya suara bebas untuk mengemukakan pendapat.

Sebagai informasi, aborsi adalah isu kontroversial di negara berpenduduk mayoritas Katolik tersebut.

Aborsi hanya diperbolehkan dalam beberapa kasus tertentu, seperti pemerkosaan, bila kehidupan ibunya dianggap beresiko, atau bila ada kelainan pada janin.

Wanita yang hendak melakukan aborsi pun harus melalui sejumlah prosedur, seperti mengajukan permohonan kepada hakim untuk mendapatkan izin.

Saat ini ada lebih dari 70 anggota Kongres Argentina mengajukan sebuah RUU dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh puluhan aktivis.

Pada presentasi tagihan di Buenos Aires, anggota parlemen oposisi Aracelia Ferreyra mengatakan bahwa reformasi undang-undang aborsi Argentina adalah "topik kesetaraan dan ketidaksetaraan".

Di beberapa negara Amerika Latin dan mayoritas Katolik Roma, aborsi ilegal dalam situasi apapun, seperti Honduras, El Salvador, Nikaragua, Malta, Vatikan dan Republik Dominika. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya