Berita

Irjen Pol Gatot Eddy Pramono (tiga dari kanan)

Hukum

Polri: Eks Saracen Bergabung Ke Muslim Cyber Army

SENIN, 05 MARET 2018 | 15:52 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Kepala Satuan Tugas (Satgas) Nusantara, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, mengungkapkan bahwa sisa anggota kelompok penyebar hoax, Saracen, bergabung ke Muslim Cyber Army (MCA) yang memainkan rumor penyerangan dan teror terhadap ulama.

"Dari hasil pendalam tim siber, ini dilakukan oleh kelompok yang dinamakan Saracen terdahulu dan dari MCA," kata Gatot kepada wartawan di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/3).

Saracen adalah kelompok penyebar ujaran kebencian atau hate speech di media sosial yang sudah lebih dulu dibongkar oleh kepolisian.


Gatot menjelaskan, dari 45 informasi penyerangan orang sakit jiwa terhadap ulama, hanya tiga kasus yang benar terjadi di dua daerah yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur.

Pertama, kasus penganiayaan terhadap Kiai Basri di Cicalengka, Jawa Barat. Lalu, penyerangan terhadap Ustad Prawoto di Bandung, Jawa Barat yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Terakhir, penyerangan atas Kiai Mubarok yang terjadi di Lamongan, Jawa Timur.

Selebihnya, kelompok MCA merekayasa kabar peristiwa tindak pidana umum yang terjadi seolah tindak penyerangan atas para ulama.

"Lalu peristiwa yang tidak terjadi sama sekali tapi diviralkan seolah terjadi penyerangan ulama oleh orang gila," ujar Gatot.

Kepolisian memastikan, penyebaran informasi hoax itu terkait dengan situasi politik menjelang Pilkada Serentak 2018.

Satgas Nusantara sendiri dibentuk oleh Polri untuk mengantisipasi gangguan keamanan jelang dan saat Pilkada berlangsung.

"Satgas Nusantara kami bentuk dalam rangka untuk mendinginkan isu-isu yang berkaitan dengan pilkada agar situasi tidak memanas, tidak sampai meledak," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, 19 Januari lalu. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya