Berita

China/Net

Dunia

China Jaga Target Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Di Angka 6,5 Persen

SENIN, 05 MARET 2018 | 09:19 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

China menetapkan target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 6,5 pesen, sama sepertu tahun 2017 kemarin.

Begitu penegasan yang dibuat oleh Perdana Menteri Li Keqiang dalam sambutannya di pembukaan pertemuan parlemen tahunan, Senin (5/5).

Target pertumbuhan itu tidak berubah meski ekonomi China tumbuh melampaui target pemerintah tahun lalu, yakni 6,9 persen. Hal ini dikarenakan Beijing mau tetap fokus untuk mengurangi risiko terhadap sistem keuangan dari peningkatan utang yang cepat.


Para ekonom memperkirakan momentum pertumbuhan akan melemah pada tahun ini karena pemerintah China mengendalikan hutang perusahaan dan menyebabkan biaya pinjaman lebih tinggi, sementara perang terhadap polusi dan pasar properti yang mendingin akan memperlambat industri berat dan investasi real estate.

Bukan hanya itu, gesekan perdagangan dengan Amerika Serikat juga melonjak ke puncak daftar risiko yang dihadapi China tahun ini.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump diketahui mengumumkan pada hari Kamis pekan lalu bahwa dia akan mengenakan tarif yang sesuai untuk baja impor dan aluminium untuk melindungi produsen Amerika Serikat.

Langkah Trump itu mempertaruhkan pembalasan dari mitra dagang utama seperti China, Eropa dan negara-negara tetangga seperti Kanada dan memicu kekhawatiran akan perang dagang global.

Li mengatakan China menentang proteksionisme dan mendukung penyelesaian perselisihan perdagangan melalui perundingan. Namun China akan dengan tegas melindungi hak dan kepentingannya yang sah.

Li mengatakan China akan memperbaiki pengawasan terhadap shadow banking, keuangan internet dan perusahaan induk keuangan, dan meningkatkan kontrol risiko di lembaga keuangan.

Sambil mempertahankan kebijakan fiskal proaktif, seperti dimuat Channel News Asia, Li mengatakan China memangkas target defisit anggaran menjadi 2,6 persen dari produk domestik bruto dari 3 persen pada 2017. [mel] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya