. Tersiar di sosial media, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjadi salah satu pemetari workshop Muslim Cyber Army (MCA). Foto Aher sapaan akrab politisi PKS itu terpajang di pamflet workshop MCA.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Setyo Wasisto mengatakan, saat ini penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri tengah mendalami apakah kelompok penebar isu hoax dengan ribuan member itu terafiliasi kepada tokoh ataupun parpol.
"Tentunya akan diselidiki semua yang terkait, semua yang ada kaitanya akan dimintai keterangan, tolong dikasih waktu," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/3).
Pemeriksaan pihak-pihak yang terkait tidak harus dilakukan di kantor polisi, melainkan bisa dilakukan di kantor yang bersangkutan ataupun di kediaman pribadinya.
"Itu pelayanan Polri," sebut Setyo.
Sebelumnya, Aher telah membantah dirinya pernah menjadi pembicara di acara workshop MCA. Dia mengklaim tidak pernah datang ke acara MCA.
"Tidak ada undangan apa-apa," kata dia, Kamis kemarin (1/3).
Dia menduga, kemungkinan namanya masuk dalam pamflet karena pihak penyelenggara hendak mengundangnya sebagai pembicara. Namun undangan tidak disampaikan sehingga dia tidak hadir ke tempat workshop.
"Mungkin mau undang saya, tapi saya tidak tahu. Saya tidak diundang jadi ya tidak datang," ujarnya.
MCA menyelenggarakan workshop pada 20 Desember 2017. Aher menjadi satu di antara pembicara. Selain Aher, tokoh yang hadir Ahmad Khaliq, Ibnu Hamad, Zeng Wai Zian, Nazar Haris, dan Ahmadie Thaha. Acara workshop itu diketahui dilangsungkan di Convention Hall, At-Taqwa Centre, Cirebon, Jawa Barat.
[rus]