Berita

Gambar satelit desa Rohingya di Myanmar/BBC

Dunia

Gambar Satelit Jadi Bukti Penghancuran Desa Rohingya Di Myanmar

SABTU, 24 FEBRUARI 2018 | 12:34 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Gambar satelit Myanmar terbaru menunjukkan seluruh desa Rohingya telah hancur.

Begitu kata kelompok kampanye Human Rights Watch akhir pekan ini.

Kelompok tersebut mengatakan setidaknya 55 desa, banyak di antaranya telah rusak akibat pembakaran dan dibuldozer.


HRW menyebut bahwa desa-desa itu harus diberlakukan sebagai TKP karena merupakan bukti klaim hukum bagi kasus warga Rohingya.

"Banyak dari desa-desa ini adalah adegan kekejaman terhadap Rohingya dan harus dilestarikan sehingga para ahli yang ditunjuk oleh PBB untuk mendokumentasikan pelanggaran ini dapat mengevaluasi bukti tersebut dengan benar untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab," kata Brad Adams, direktur Asia Human Rights Watch.

"Membuldozer daerah-daerah ini mengancam untuk menghapus baik memori dan klaim hukum dari Rohingya yang tinggal di sana," sambungnya seperti dimuat BBC.

Diketahui bahwa lebih dari setengah juta orang Rohingya melarikan diri dari wilayah Rakhine Myanmar tahun lalu karena kekerasan dan penghancuran rumah mereka oleh militer Myanmar.

Militer Myanmar mengatakan bahwa pihaknya memerangi militan dan menyangkal menargetkan warga sipil.

Sebagian besar orang yang melarikan diri Rohingya melakukan perjalanan melintasi perbatasan ke negara tetangga Bangladesh. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya