Berita

Donald Trump/Net

Dunia

Trump Peringatkan Sanksi Terbesar Bagi Korut

SABTU, 24 FEBRUARI 2018 | 07:53 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Amerika Serikat segera memberlakukan sanksi baru terhadap Korea Utara. Sanksi ini, kata Presiden Amerika Serikat Donald Trump, merupakan sanksi terbesar yang pernah ada.

Langkah tersebut menargetkan lebih dari 50 kapal dan perusahaan transportasi maritim, bukan hanya di Korea Utara, tapi juga China dan Taiwan.

Berbicara di sebuah konferensi baru pada hari Jumat (23/3), Trump memperingatkan konsekuensi serius jika putaran sanksi terakhir tidak menghasilkan hasil.


"Jika sanksi tidak berhasil, kita harus ke fase kedua dan fase kedua mungkin sangat kasar, mungkin sangat, sangat disayangkan bagi dunia," katanya seperti dimuat BBC.

Dia tidak menjelaskan lebih lanjuy soal apa fase kedua yang akan terjadi.

Amerika Serikat mengatakan, sanksi baru tersebut dirancang untuk semakin memeras Korea Utara, memotong sumber pendapatan dan bahan bakar untuk program nuklirnya dan mengurangi penghindaran pembatasan yang sudah ada.

Departemen Treasury Amerika Serikat mencantumkan satu individu dan 27 perusahaan. Sebanyak 16 perusahaan di antaranya terutama perusahaan pelayaran, berbasis di Korea Utara, namun lima didaftarkan di Hong Kong, dua di daratan China, dua di Taiwan, satu di Panama dan satu lagi di Singapura.

Selain itu, 28 delapan kapal masuk dalam daftar, lagi-lagi sebagian besar Korea Utara, tapi dua di antaranya berbendera Panama, satu dari Komoro dan satu bendera Tanzania.

"Ini benar-benar negara nakal, jika kita bisa membuat kesepakatan, itu akan menjadi hal yang hebat dan jika tidak, sesuatu harus terjadi," tambah Trump. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya