Wanita asal Indonesia yang dituduh membunuh saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yakni Kim Jong Nam di bandara Malaysia tahun lalu diketahui pernah mengunjungi Kamboja untuk mengambil bagian dalam dalam apa yang dia yakini sebagai pranks atau lelucon untuk sebuah acara TV dengan agen-agen yang diduga berasal dari Korea Utara.
Fakta itu terungkap di persidangan yang digelar di Pengadilan Tinggi di Shah Alam, Malaysia (Kamis, 22/2).
Pengadilan Tinggi di Shah Alam sebelumnya mendengar bahwa Siti Aisyah ditawari uang oleh Ri Ji U, seorang warga Korea Utara yang berpura-pura menjadi warga negara Jepang dengan nama "James", untuk melaksanakan apa yang dia katakan adalah lelucon praktis untuk acara TV di pusat perbelanjaan, hotel dan bandara.
Aisyah diketahui pergi ke Phnom Penh pada tanggal 21 Januari tahun lalu di mana dia bertemu dengan "James" dan seorang agen Korea Utara lainnya yang bernama Hong Song Hac, yang dikenal dengan nama samaran "Mr Chang", di bandara ibu kota Kamboja.
Pengacara Aisyah Gooi Soon Seng mengatakan di dalam persidangan bahwa lelucon itu mengharuskan Aisyah dan seorang wanita Vietnam Doan Thi Huong untuk menyelinap di belakang orang dan mengolesi wajah mereka dengan lotion. Bahkan Aisyah melakukan latihan untuk "prank" tersebut.
Kepala polisi Wan Azirul Nizam Che Wan Aziz mengatakan bahwa Aisyah melakukan tiga lelucon itu bandara, dimana dia dibayar 600 dolar AS.
Sekembalinya ke Malaysia, dia melakukan empat lelucon lagi di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada awal Februari.
Bahkan pada tanggal 7 Februari tahun lalu, Aisyah sempat menulis status di Facebook yang mengatakan bahwa itu adalah hari terakhirnya "syuting".
"Hari terakhir syuting, mudah-mudahan saya akan mendapatkan kepercayaan mereka dan kontrak saya akan diperpanjang," tulis Aisyah pada saat itu.
Gooi mengatakan kepada pengadilan bahwa hal tersebut adalah bukti bahwa Aisyah tidak bersalah dan mengira bahwa apa yang dilakukannya adalah lelucon belaka.
"Dia bangga menjadi aktor, dia ditipu untuk melakukan pranks," kata Gooi seperti dimuat
Channel News Asia.
[mel]