Berita

Barnaby Joyce/Net

Dunia

Skandal Seks Wakil PM Australia Ancam Koalisi Pemerintahan

SABTU, 17 FEBRUARI 2018 | 09:32 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Skandal seks Wakil Per­dana Menteri Barnaby Joyce dengan bekas stafnya, Vikki Campion mencoreng wajah kabinet, parlemen dan juga Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.

Pekan lalu, media lokal Negeri Kanguru ramai mem­beritakan skandal Wakil PM Joyce, yang sudah menikah dan dikaruniai empat putri, dengan bekas stafnya Vikki Campion - yang kini hamil anaknya dengan Joyce.

Seluruh pemberitaan meng­gambarkan hubungan Joyce dengan Campion sebagai "ra­hasia umum."


Campion dan Joyce kini tinggal bersama. Joyce telah berpisah dari sang istri, Nath­alie, tahun lalu.

Akibat skandal ini, karier Campion terombang-ambing. Dia dioper ke sana-sini di kantor pemerintahan. Ala­sannya, kantor takut dituduh mempekerjakan Campion dengan alasan nepotisme dan menganakemaskan Campion karena dia adalah pasangan Joyce.

Dalam peraturan pemerin­tah Australia, pasangan dan kerabat para menteri kabinet dan pejabat pemerintahan diharuskan melaporkan diri jika bekerja di sektor pemerin­tahan. Mereka juga diharuskan mendapat izin dari perdana menteri.

Joyce sebelumnya tutup mulut mengenai Campion hingga akhirnya mengaku mengenai hubungannya pekan lalu. Tindakan ini membuat banyak pihak mendesak agar Joyce mundur.

Namun, jika Joyce mundur, maka koalisi pemerintahan dipastikan goyah. Pasalnya, koalisi pemerintahan PM Turnbull, yang bekerja sama dengan Partai Nasional Aus­tralia, hanya memiliki selisih satu kursi untuk menjadi may­oritas di parlemen.

Jika Joyce mundur, koalisi pemerintahan Turnbull bakal kehilangan mayoritas di par­lemen.

Awal pekan ini, Turnbull menunjuk Joyce sebagai pelaksana tugas perdana menteri selagi Turnbull melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Namun, Kamis ini (14/2), Turnbull mengubah pikiran dan menyarankan agar Joyce mengambil  'cuti' selama sepekan. Turnbull mengatakan dia akan menunjuk pejabat lain untuk ditugasi sebagai pelaksana tugas pm.

Turnbull juga mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kode perilaku para menteri mengalami perubahan. Para menteri dan pejabat pemer­intahan dilarang menjalin hubungan dengan rekan se­jawat.

Sementara para menteri dan pejabat Australia sepa­kat dengan keputusan terbaru Turnbull, Menteri Luar Negeri Julie Bishop memiliki penda­pat lain.

"Pemerintah tidak memi­liki hak mencampuri urusan pribadi," ujar Bishop.

Namun, pernyataan Bishop tidak diindahkan Turnbull. Dia merasa perlu adanya standar moral baru untuk pejabat pe­merintahannya.

"Para menteri, tidak pedu­li status mereka menikah atau jomblo, dilarang memi­liki hubungan seksual dengan sesama rekan. Pelanggaran dinilai sebagai menyalahi konstitusi dan standal moral," tegas Turnbull.

"Saya yakin para oekerja wanita yang bekerja di kan­tor pemerintahan paham dan mendukung sikap saya ini. Saya mengubah peraturan demi kenyamanan semua pihak," ujar Turnbull.

Sejauh ini, Turnbull belum meminta Joyce untuk mun­dur dari posisinya. Dalam pernyataan medianya, Turn­bull mengatakan tindakan Joyce "sangat menyakitkan dan mempermalukan keluarga dan pasangan Joyce."

Sementara itu, Joyce mem­balas respons Turnbull sebagai "hal yang tidak perlu dan berlebihan."

"Komentar perdana menteri kemarin tidak memberikan hasil apa-apa selain masalah baru. Saya yakin seharusnya situasi ini ditenangkan, bukan ditambah runyam dengan komentar yang tidak perlu," ujar Joyce.

Ini bukan kali pertama Joyce membuat heboh pejabat Aus­tralia. Sebelumnya, dia menjadi pusat perhatian karena masalah dwi kewarganegaraan. Masalah ini membuatnya dipertanyakan mengenai keloyalannya ke­pada pemerintahan Australia. Joyce baru tahu kalau dia memegang kewarganegaraan Selandia Baru.

Dia segera mencabut kewar­ganegaraannya di Selandia Baru dan kembali mendapat keper­cayaan parlemen tahun lalu.

Joyce juga menjadi pust perhatian saat mengancam akan menyuntik mati anjing peliharaan aktor Hollywood Johnny Depp. Anjing itu dis­elundupkan bekas istri Depp, Amber Heard, yang terbang ke Australia untuk menyak­sikan proses syuting Pirates of the Caribbean pada 2015. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya