Skandal seks Wakil PerÂdana Menteri Barnaby Joyce dengan bekas stafnya, Vikki Campion mencoreng wajah kabinet, parlemen dan juga Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.
Pekan lalu, media lokal Negeri Kanguru ramai memÂberitakan skandal Wakil PM Joyce, yang sudah menikah dan dikaruniai empat putri, dengan bekas stafnya Vikki Campion - yang kini hamil anaknya dengan Joyce.
Seluruh pemberitaan mengÂgambarkan hubungan Joyce dengan Campion sebagai "raÂhasia umum."
Campion dan Joyce kini tinggal bersama. Joyce telah berpisah dari sang istri, NathÂalie, tahun lalu.
Akibat skandal ini, karier Campion terombang-ambing. Dia dioper ke sana-sini di kantor pemerintahan. AlaÂsannya, kantor takut dituduh mempekerjakan Campion dengan alasan nepotisme dan menganakemaskan Campion karena dia adalah pasangan Joyce.
Dalam peraturan pemerinÂtah Australia, pasangan dan kerabat para menteri kabinet dan pejabat pemerintahan diharuskan melaporkan diri jika bekerja di sektor pemerinÂtahan. Mereka juga diharuskan mendapat izin dari perdana menteri.
Joyce sebelumnya tutup mulut mengenai Campion hingga akhirnya mengaku mengenai hubungannya pekan lalu. Tindakan ini membuat banyak pihak mendesak agar Joyce mundur.
Namun, jika Joyce mundur, maka koalisi pemerintahan dipastikan goyah. Pasalnya, koalisi pemerintahan PM Turnbull, yang bekerja sama dengan Partai Nasional AusÂtralia, hanya memiliki selisih satu kursi untuk menjadi mayÂoritas di parlemen.
Jika Joyce mundur, koalisi pemerintahan Turnbull bakal kehilangan mayoritas di parÂlemen.
Awal pekan ini, Turnbull menunjuk Joyce sebagai pelaksana tugas perdana menteri selagi Turnbull melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Namun, Kamis ini (14/2), Turnbull mengubah pikiran dan menyarankan agar Joyce mengambil 'cuti' selama sepekan. Turnbull mengatakan dia akan menunjuk pejabat lain untuk ditugasi sebagai pelaksana tugas pm.
Turnbull juga mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kode perilaku para menteri mengalami perubahan. Para menteri dan pejabat pemerÂintahan dilarang menjalin hubungan dengan rekan seÂjawat.
Sementara para menteri dan pejabat Australia sepaÂkat dengan keputusan terbaru Turnbull, Menteri Luar Negeri Julie Bishop memiliki pendaÂpat lain.
"Pemerintah tidak memiÂliki hak mencampuri urusan pribadi," ujar Bishop.
Namun, pernyataan Bishop tidak diindahkan Turnbull. Dia merasa perlu adanya standar moral baru untuk pejabat peÂmerintahannya.
"Para menteri, tidak peduÂli status mereka menikah atau jomblo, dilarang memiÂliki hubungan seksual dengan sesama rekan. Pelanggaran dinilai sebagai menyalahi konstitusi dan standal moral," tegas Turnbull.
"Saya yakin para oekerja wanita yang bekerja di kanÂtor pemerintahan paham dan mendukung sikap saya ini. Saya mengubah peraturan demi kenyamanan semua pihak," ujar Turnbull.
Sejauh ini, Turnbull belum meminta Joyce untuk munÂdur dari posisinya. Dalam pernyataan medianya, TurnÂbull mengatakan tindakan Joyce "sangat menyakitkan dan mempermalukan keluarga dan pasangan Joyce."
Sementara itu, Joyce memÂbalas respons Turnbull sebagai "hal yang tidak perlu dan berlebihan."
"Komentar perdana menteri kemarin tidak memberikan hasil apa-apa selain masalah baru. Saya yakin seharusnya situasi ini ditenangkan, bukan ditambah runyam dengan komentar yang tidak perlu," ujar Joyce.
Ini bukan kali pertama Joyce membuat heboh pejabat AusÂtralia. Sebelumnya, dia menjadi pusat perhatian karena masalah dwi kewarganegaraan. Masalah ini membuatnya dipertanyakan mengenai keloyalannya keÂpada pemerintahan Australia. Joyce baru tahu kalau dia memegang kewarganegaraan Selandia Baru.
Dia segera mencabut kewarÂganegaraannya di Selandia Baru dan kembali mendapat keperÂcayaan parlemen tahun lalu.
Joyce juga menjadi pust perhatian saat mengancam akan menyuntik mati anjing peliharaan aktor Hollywood Johnny Depp. Anjing itu disÂelundupkan bekas istri Depp, Amber Heard, yang terbang ke Australia untuk menyakÂsikan proses syuting
Pirates of the Caribbean pada 2015. ***