Berita

ilustrasi/net

Jaya Suprana

Akal Muslihat Manipulasi Opini Publik

JUMAT, 09 FEBRUARI 2018 | 06:19 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

BAGI yang ingin mempelajari kecurangan akal muslihat manipulasi opini publik pada masa kampanye pemilu sebaiknya menonton film Our Brand Is Crisis yang disutradarai David Gordon, ditulis Peter Straughan dan diproduksi oleh George Clooney pada tahun 2015.

Film Our Brand Is Crisis digarap secara fiktif berdasarkan film dokumenter 2005 dengan judul yang sama oleh Rachel Boynton tentang keterlibatan konsultan kampanye politik Amerika Greenberg Carville Shrum pada pemilihan presiden Bolivia pada tahun 2002 . Film Our Brand Is Crisis versi fiktif dibintangi Sandra Bullock, Scoot McNairy, Billy Bob Thornton, Anthony Mackie, Ann Dowd dan Joaquim de Almeida.

Pilpres Bolivia


Petahana presiden Bolivia fiktif, Pedro Castillo (diperankan oleh Joaquim de Almeida) menyewa perusahaan konsultan politik Amerika  Serikat untuk membantu dia memenangkan percepatan pemilu 2002. Perusahaan AS membawa Jane Bodine (Sandra Bullock) untuk mengelola kampanye di Bolivia. Oposisi politik konsultan adalah sesama konsultan politik Amerika Pat Candy (Billy Bob Thornton).

Jane Bodine menghalalkan segala cara curang untuk merekayasa opini publik Bolivia demi memenangkan Pedra Castillo yang sama sekali tidak disukai oleh rakyat Bolivia. Dengan kreasi obralan janji-janji surga di samping kampanye hitam menghoaxkan pihak lawan yang diciptakan oleh Jane Bodine, popularitas Pedro Castillo terus menanjak sehingga akhirnya berhasil memenangkan pilpres.

Film diakhiri dengan kekecewaan Jane Bodine dan rakyat Bolivia sebab ternyata setelah terpilih kembali menjadi presiden, langsung Pedro Castillo mengingkari semua janj-janji surga yang diobral di masa kampanye.

Pendidikan Politik

Film Our Brand Is Crisis baik yang dokumenter maupun yang fiktif perlu ditonton oleh masyarakat Indonesia dalam menghadapi Pilkada 2018 maupun Pileg dan Pilpres 2019 sebagai pendidikan politik agar tidak mudah terkecoh oleh janji-janji surga serta trik-trik penyesatan opini publik yang diobral oleh para cakada, caleg dan capres berdasar arahan para perusahaan konsultan politik yang memang tidak segan menghalalkan segala cara demi memenangkan pihak yang membeli produk jasa nasehat politik mereka .

Karena para pengusaha konsultan politik memang senantiasa siap maju tak gentar membela yang bayar tanpa bertanggung jawab atas apa yang terjadi setelah pemilu usai.

Penulis adalah pembelajar demokrasi 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya