Berita

Net

Politik

Impor Jagung Bukti Program Pangan Tidak Berhasil

SELASA, 06 FEBRUARI 2018 | 16:45 WIB | LAPORAN:

Komite II DPD RI memastikan penolakan atas rencana pemerintah melakukan impor jagung. Komite II segera mengirimkan surat protes kepada pemerintah dan memanggil kementerian terkait untuk mempertanyakan kebijakan itu.

"DPD akan membuat surat protes kepada pemerintah soal impor dan melakukan pertemuan dengan kementerian terkait. Ini menjadi masalah yang serius," kata Ketua Komite II Parlindungan Purba di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (6/2).

Dia menilai dasar kebijakan impor jagung oleh pemerintah diwakili Kementerin Perdagangan tidak valid. Data milik kementerian terkait juga berbeda-beda, sehingga dasar impor jagung kurang kuat. Menurut Parlindungan Purba, di banyak daerah pasokan jagung masih aman untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ataupun industri.


"Patokan impor adalah harga di pasaran. Sekali-sekali biar petani nikmati harga. Kalau mau impor, berkunjunglah ke daerah. Kalau perlu sesuai dengan kebutuhan per provinsi, jangan cuma berdasarkan pada Jakarta saja," papar senator asal Sumatera Utara itu.

Anggota DPD yang lain Anna Latuconsina akan mengajak pemerintah daerah menolak masuknya jagung impor. Dia menilai program pemerintah yang digunakan untuk meningkatkan produksi pertanian gagal dikarenakan pemerintah terus menerus melakukan impor pangan seperti beras, garam, dan jagung.

"Banyak uang rakyat telah dikeluarkan untuk meningkatkan produksi pertanian, tetapi ini malah impor. Berarti program pemerintah tidak berhasil," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa pemerintah melakukan impor jagung tanpa adanya data kebutuhan akan jagung di setiap daerah. Di beberapa daerah, termasuk NTB, produksi jagung sangat mencukupi. Pendataan sentra produksi jagung di daerah juga dianggap masih belum dilakukan secara menyeluruh. Selain impor justru merugikan para petani. 

"Pemerintah mengimpor jagung. Kita ingin bertanya seberapakah besar kebutuhan kita sehingga harus impor. Di Dompu banyak. Kalau jagung diimpor lalu bagaimana nasib Kabupaten Dompu sebagai salah satu daerah penghasil jagung terbesar," demikian Anna. [wah]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya