Bekas Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, dia hanya sanggup memimpin Malaysia selama dua tahun, jika nanti Pakatan Harapan menang di pemilu raya ke-14.
Jika dia berhasil menang dan menjadi PM, pria yang kerap disapa Doktor M akan menjadi pemimpin tertua di dunia yang memimpin di usia 92 tahun.
"Saya tidak bisa berlama-lama memimpin. Paling lama, saya hanya bisa bertugas selama dua tahun," ujar Mahathir.
Mahathir berencana memÂberikan kekuasaan kepada beÂkas pimpinan oposisi Anwar Ibrahim.
Anwar kini tengah menjalani hukuman penjara dan akan bebas Juni nanti.
Namun, Anwar tidak boleh terlibat dalam kegiatan politik selama lima tahun setelah pemÂbebasannya dari penjara.
"Kami sedang mengusahakan agar dia mendapat pengampunan dari Raja. Kami coba," ujar Mahathir.
Meski saingannya dalam pemilu raya nanti adalah inÂkumben, Mahathir yakin bisa meraup dukungan besar dalam pemilu yang akan dilaksanakan Agustus nanti.
"Saya sudah lama putuskan untuk membentuk partai dan koalisi oposisi untuk melawan Barisan Nasional dalam pemilu mendatang," ujarnya.
Mahathir pede bisa menang di Langkawi, Kubang Pasu dan menang tipis di Kedah.
"Sejauh ini yang kita lihat, Barisan Nasional mulai kehiÂlangan dukungan masyarakat. Tingkat popularitasnya terus turun," papar Mahathir.
Mahathir yakin koalisi PakaÂtan Harapan, yang diisi Partai Keadilan Rakyat (PKR), ParÂtai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM), Partai Aksi Demokrasi dan Partai Amanah Negara yakin bisa mengumpulkan dukungan dari pemilih yang sudah mulai jengah dengan kepemimpinan PM Najib Razak.
Mahatir juga yakin Najib akan kehilangan dukungan karena Malaysia sudah "terlalu dekat dengan China."
"Kita sudah terlalu dekat denÂgan pemerintahan China. Kita seharusnya tidak berat ke negara manapun. Kita mandiri," tegas Mahathir. ***