Berita

Foto/Net

Bisnis

Asosiasi Umrah & Haji Perketat Pengawasan

Banyak Travel Nakal
MINGGU, 04 FEBRUARI 2018 | 11:54 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Masih banyak masyarakat yang tertipu dengan travel umrah nakal membuat para pelaku usaha umrah dan haji resmi sedih. Mereka pun ber­janji akan semakin meningkat­kan pengawasan.

Ketua Asosiasi Umrah dan Haji Khusus (Patuh) Fuad Hasan Masyhur mengatakan, akan terus meningkatkan pen­gawasan terhadap anggotanya. Sebab pihaknya tidak ingin masyarakat menjadi korban, apalagi perjalanan umrah dan haji merupakan ibadah, bukan perjalanan wisata semata.

Karena itu, Rancangan Un­dang-Undang (RUU) Penye­lenggaraan Umrah dan Haji harus segera diselesaikan. Di dalam RUU itu, izin penye­lenggara umrah dan haji khusus harus mendaftar setiap tahun. Tujuannya agar para penye­lenggara mudah dikontrol.


Dia juga kecewa lantaran daftar tunggu haji semakin tahun semakin molor. Saat ini waktu tunggu naik haji men­capai tujuh tahun, sedangkan izinnya haji hanya tiga tahun.

"Sehingga terjadi ketidak­pastian status jamaah jika izin penyelenggara ibadah haji khusus yang didapatnya sudah habis jauh sebelum tahun ke­berangkatan," tutur Fuad.

Sekretaris Jenderal Patuh Muharom Ahmad mengusul­kan, agar kuota haji khusus ditetapkan menjadi 11 pers­en dari kuota haji nasional. Menurutnya dengan kompo­sisi tersebut, masyarakat bisa segera beribadah tanpa harus menunggu.

"Karena itu kami mengusul­kan kuota haji khusus ditetap­kan 11 persen dari kuota haji nasional. Agar masyarakat bisa dapat segera berangkat tanpa menunggu lama," ujar Muharom.

Sebelumnya, Ketua DPR Bambang Soesatyo menge­luhkan, banyak masyarakat tertipu oleh penyelenggara umrah. Dia meminta Patuh ikut bertanggung jawab, teru­tama mengawasi anggotanya. Selain hukum yang dijalankan pihak kepolisian, pemberian sanksi juga perlu diberikan dari asosiasi.

Politisi Golkar ini juga ber­janji akan meneruskan kelu­han kesah, bahkan usulan dari Patuh ke Komisi VIII DPR. Sebab saat ini, Komisi Agama tersebut sedang menggodok RUU Penyelenggaraan Umrah dan Haji.

"Tentu kita akan mencari jalan terbaik. Fokus utama saat ini memang meningkat­kan pelayanan jamaah umrah dan haji reguler, begitupun dengan yang khusus. Kita ingin masyarakat bisa nyaman dalam melaksanakan ibadah," pungkasnya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya