Jumlah pengungsi Sudan Selatan yang tinggal di Sudan saat ini telah mencapai 800 ribu orang.
Menurut data yang disampaikan oleh perwakilan Komisi Tinggi Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) di Sudan, Noriko Yoshida dalam sebuah forum mengenai masalah pengungsi, sumber lain memperkirakan bahwa jumlah ini bahkan bisa lebih tinggi.
Fakta ini membuat Sudan menjadi negara yang menjadi tuan rumah jumlah pengungsi Sudan Selatan terbesar kedua di wilayah ini.
Wakil Presiden Sudan Hassabo Mohamed Abdul Rahman, yang berbicara di forum tersebut menegaskan kembali komitmen Sudan untuk menampung para pengungsi dan memberi mereka kebutuhan yang diperlukan.
Namun dia juga mendesak PBB dan negara-negara donor untuk mengubah beberapa praktik dalam mengalokasikan dana untuk para pengungsi dan komunitas penyelenggara.
"Kami ingin sebagian besar dana untuk pergi ke pengungsi dan masyarakat tuan rumah, dan bukan pada operasi administratif organisasi," ujarnya sambil menambahkan bahwa perlu untuk memastikan bahwa uang yang dibayarkan oleh donor benar-benar ditujukan kepada para pengungsi.
Sudan sendiri saat ini menjadi tuan rumah sekitar 2 juta pengungsi dari Ethiopia, Eritrea, Chad, Somalia, Republik Afrika Tengah, Sudan Selatan, Yaman dan Suriah.
Pada 15 Agustus 2016, Sudan memutuskan untuk mempertimbangkan orang Sudan Selatan yang melarikan diri dari perang di negara asalnya sebagai pengungsi, membuka pintu bagi PBB untuk memberikan bantuan kepada mereka di Sudan.
Dimuat
Xinhua, sejumlah besar pengungsi Sudan Selatan telah meninggalkan rumah mereka ke Sudan sejak meletusnya perang sipil pada pertengahan Desember 2013.
[mel]