Berita

Joko Widodo/Net

Politik

Gede Sandra: Syukurlah Presiden Jokowi Mawas Diri

KAMIS, 01 FEBRUARI 2018 | 11:57 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Presiden Joko Widodo marah, menyindir dan menyebut ada yang salah dengan ekspor Indonesia yang masih kalah dengan negara tetangga di ASEAN.

Jokowi sapaan akrab Kepala Negara menyebutkan ekspor Indonesia tahun 2017 mencapai 145 miliar dolar AS masih kalah dengan Thailand yang mencapai 231 miliar dolar AS, Malaysia 184 miliar dolar AS dan Vietnam 160 miliar dolar AS.

"Negara sebesar ini kalah dengan Thailand. Dengan resources dan SDM yang sangat besar, kita kalah. Ini ada yang keliru dan harus ada yang diubah," kata Jokowi saat pidato pembukaan rapat kerja Kementerian Perdagangan 2018, di Istana Negara Jakarta, Rabu (31/1).


Peneliti dari Lingkar Studi Perjuangan (LSP) Gede Sandra menyambut baik mawas diri dan peringatan Jokowi tersebut.

"Syukurlah Presiden mawas diri, bahwa memang ada strategi yang salah dalam tim ekonomi," terangnya, Kamis (1/2).

Gede menilai, marahnya Jokowi tanda bahwa dirinya merasa masalah gerak ekonomi yang lambat, dapat mengganjal rencananya memimpin dua periode. Secara politik dapat dikatakan hampir tidak ada masalah mengganjal Jokowi.

Namun Gede meminta Jokowi tidak hanya menyalahkan Menteri Perdagangan atas rendahnya ekspor Indonesia. Karena, menurutnya, cerdas atau tidaknya kerja tim ekonomi sepenuhnya berada pada kendali Menko Perekonomian. Selain itu juga Menteri Keuangan dan Menteri BUMN juga harus dievaluasi.

"Kinerja ekspor sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor industri dan UKM. Bila Menko Perekokomian setuju program pengetatan (austerity policy) Menteri Keuangan pada dunia industri kecil menengah, dengan menurunkan batas omset kenak pajak, ya sama saja tim ekonomi berkolaborasi menghambat kinerja ekspor. Ini bukan kerja cerdas, keduanya (Menko Perekokomian dan Menkeu) harus dievaluasi juga," ujar Gede.

Pekan lalu 25 Januari, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sudah menolak rencana Menteri Keuangan Sri Mulyani menurunkan batasan omzet Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang saat ini sebesar Rp 4,8 miliar per tahun.

"Menteri BUMN juga harus bertanggung jawab karena belum sanggup membuat BUMN kita menjadi pemain dunia yang agresif menguasai pasar ekspor dunia. Yang terjadi malah kita rugi terus dan nilai saham turun," demikian Gede. [rus]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya