Berita

Pentagon/Net

Dunia

Pentagon: Separuh Basis Militer AS Di Dunia Terancam Oleh Perubahan Iklim

KAMIS, 01 FEBRUARI 2018 | 08:18 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Hampir separuh lokasi militer Amerika Serikat terancam oleh cuaca liar yang terkait dengan perubahan iklim.

Begitu hasil studi Pentagon terbaru yang dirilis pekan ini. Laporan tersbeut tampa bertentangan dengan pandangan Gedung Putih mengenai pemanasan global.

Dalam studi tersebut ditemukan bahwa kekeringan, angin dan banjir yang terjadi karena alasan selain badai menduduki puncak daftar bencana alam yang membahayakan di 1.700 lokasi militer di seluruh dunia, baik basis militer besar hingga pos militer terdepan.


"Perubahan iklim berpotensi membentuk lingkungan tempat kita beroperasi dan misi yang harus kita lakukan," kata Departemen Pertahanan Amerika Serikat dalam sebuah laporan yang menyertai survei tersebut.

"Jika cuaca ekstrem membuat fasilitas penting kita tidak dapat digunakan atau memerlukan metode yang mahal atau padat tenaga kerja, itu adalah dampak yang tidak dapat diterima," sambung laporan yang sama seperti dimuat The Guardian.

Studi yang dilakukan Pentagon ini fokus pada dampak iklim yang berubah terhadap semua instalasi militer Amerika Serikat di seluruh dunia, yang berjumlah lebih dari 3.500.

Aset yang paling sering rusak meliputi lapangan udara, infrastruktur energi dan sistem air.

John Conger, seorang analis kebijakan senior di Pusat Iklim dan Keamanan di Washington, mengatakan bahwa laporan tersebut oleh kongres menunjukkan minat yang meningkat oleh anggota parlemen terhadap risiko perubahan iklim terhadap keamanan nasional.

Temuan tersebut membuat militer berselisih dengan Donald Trump, yang telah berkali-kali meragukan temuan ilmiah utama tentang perubahan iklim.

Trump juga bahkan menarik Amerika Serikat dari kesepakatan Paris 2015 global untuk melawan perubahan iklim. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya