Berita

Ilustrasi/Net

Jaya Suprana

Siapa Cepat Daftar Siapa Dapat

KAMIS, 01 FEBRUARI 2018 | 07:57 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

DI bangku sekolah, kita sudah terbiasa dididik bahwa Thomas Alfa Edison adalah penemu lampu pijar. Sebenarnya Thomas Alfa Edison bukan penemu lampu pijar yang diberfungsikan dengan tenaga listrik itu.

Lampu Pijar


Sebelum Edison menemukan lampu pijar bahkan sebenarnya sebelum Edison dilahirkan pada tahun 1847, seorang bangsawan Inggeris bernama Sir Humphrey Davy pada tahun 1802 menyiptakan sebuah lampu yang bisa bersinar akibat tenaga listerik.


Pada tahun 1844, seorang warga Perancis bernama Jean Foucault berhasil mengembangkan penemuan Sir Davy untuk menerangi tidak kurang dari sebuah kawasan historis legendaris di pusat kota Paris bernama Place de la Concorde. Pada tahun 1898 (sekitar sepuluh bulan sebelum Thomas Alfa Edison 'menemukan' carbon filament incandescent light bulb) lagi-lagi seorang bangsawan Inggris, Sir Joseph William Swan di Newcastle sudah berhasil mendemonstrasikan daya-pijar sebuah lampu pijar berbahan karbon.

Namun harus diakui bahwa Edison memang lebih tangkas ketimbang orang lain dalam mendaftarkan penemuan-penemuan teknologi termasuk lampu pijar elektrik ke kantor lembaga paten sehingga namanya melegenda sebagai penemu lampu pijar.

Telepon

Seperti halnya Graham Bell juga lebih tangkas berhasil mendaftarkan telepon di US. Patent mengalahkan tiga orang (Drawbaugh, Reis, Gray) di Amerika dan seorang di Italia (Meucci) yang sebenarnya lebih dahulu menciptakan sebuah alat untuk dua orang bisa saling berbicara lewat kabel dalam jarak saling berkejauhan. Memang pemilik hak paten tidak selalu identitik dengan penemu penemuan yang dipatenkan.

Bahkan jauh sebelumnya, di Perancis sudah dibuat pesawat telepon sebagai mainan anak-anak. Harus diakui Graham Bell punya kelebihan dibanding para penemu telepon lain-lainya yaitu kemampuan menyadari bahwa pesawat telepon memiliki nilai komersial sangat tinggi maka Bell cepat-cepat mempatenkan pesawat telepon sebagai hak milik dirinya sendiri.

Rupanya dalil aksioma utama dalam hal perpatenan adalah bukan siapa cepat menemukan siapa dapat namun siapa cepat mendaftar siapa dapat! Kebetulan kata bahasa Jawa 'mateni' berarti 'membunuh' seperti halnya orang-orang seperti Edison dan Bell memang nyata berhasil membunuh hak orang lain untuk memiliki hak paten.[***]

Penulis adalah pendiri Pusat Studi Kelirumologi


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya