Berita

Kehadiran Taliban di Afghanistan/BBC

Dunia

Taliban Ancam 70 Persen Wilayah Afghanistan

RABU, 31 JANUARI 2018 | 06:58 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Militan Taliban saat ini secara terbuka aktif bergerak di 70 persen wilayah Afghanistan.

Begitu bunyi penelitian beberapa bulan terakhir yang dilakukan oleh media BBC,

Penelitian tersebut menemukan bagaimana daerah yang diancam atau dikendalikan Taliban telah melonjak sejak pasukan tempur asing pergi pada tahun 2014.


Pemerintah Afghanistan mengecilkan laporan tersebut, dengan mengatakan bahwa pihaknya menguasai sebagian besar wilayah.

Namun serangan baru-baru ini yang diklaim oleh militan Taliban dan ISIS telah memicu kekhawatiran baru di Afghanistan.

Penelitian BBC itu sendiri dilakukan di akhir 2017 untuk memberikan gambaran langka tentang situasi keamanan di setiap distrik Afghanistan antara tanggal 23 Agustus dan 21 November.

Sebuah jaringan wartawan BBC di Afghanistan berbicara kepada lebih dari 1.200 sumber lokal perorangan, di setiap 399 distrik di negara tersebut, untuk membangun gambaran menyeluruh tentang semua serangan militan selama periode tersebut.

Percakapan ini terjadi baik secara langsung atau melalui telepon dan semua informasi diperiksa paling sedikit dua dan seringkali sebanyak enam sumber lainnya. Dalam beberapa kasus, wartawan BBC bahkan pergi ke stasiun bis lokal untuk menemukan orang-orang yang bepergian dari distrik terpencil dan tidak terjangkau untuk memeriksa situasi di sana.

Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 15 juta orang atau separuh penduduk tinggal di daerah yang dikontrol oleh Taliban atau tempat Taliban secara terbuka hadir dan secara teratur melakukan serangan.

Daerah yang telah jatuh ke tangan Taliban sejak tahun 2014 mencakup tempat-tempat di provinsi Helmand seperti Sangin, Musa Qala dan Nad-e Ali.

Penelitian BBC juga menunjukkan bahwa ISIS lebih aktif di Afghanistan daripada sebelumnya, meskipun tetap jauh lebih tidak kuat daripada Taliban. [mel]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya