Berita

Foto/Net

Bisnis

Petani Sawit Belum Puas

Meski Menang Gugatan Biodiesel Dengan Eropa
SELASA, 30 JANUARI 2018 | 12:31 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menilai kemenangan Indonesia atas sen­gketa biodiesel dengan Eropa di World Trade Organization (WTO) belum memberikan angin segar bagi industri sawit nasional. Sebab, Parlemen Eropa masih ngotot mengesahkan aturan pelarangan ekspor biodiesel.

Sekjen Apkasindo Asmar Ar­syad menilai, meskipun kita me­nang gugatan di WTO tentang anti dumping Eropa terhadap produk crude palm oil (CPO), tapi parlemen Eropa tetap me­nyusun aturan pelarangan peng­gunaan CPO untuk biodiesel.

"Itu belum pasti. Artinya bisa saja Eropa tetap melarang peng­gunaan biofuel. Kita masih pesi­mistis dengan hasil gugatan itu," katanya di Jakarta, kemarin.


Menurut dia, jika Eropa tetap ngotot mengesahkan aturan yang tidak menggunakan CPO pada 2021, berarti mereka sedang memiskinkan Indonesia. Larangan tersebut bakal memukul Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia. Saat ini, total petani sawit mencapai 5,3 juta.

Karena itu, dia mengajak, semua produsen sawit untuk boikot ekspor ke Eropa. "Kami meminta Uni Eropa untuk menghentikan upaya pelarangan penggunaan minyak sawit untuk biodiesel," paparnya.

Ketua Umum Gabungan Pen­gusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono men­gatakan, Eropa tidak pernah berhenti untuk terus melakukan hambatan perdagangan sawit. Sebab, masalah utamanya adalah persaingan dagang, khususnya bisnis minyak nabati.

Dari aspek biodiesel, Eropa mempunyai kepentingan besar karena minyak rapeseed mereka. Jika Eropa patuh pada putusan WTO tersebut, bisa menjadi peluang baik bagi Indonesia lantaran peluang masuknya biodiesel Indonesia ke Eropa.

Namun kenyataannya, dalam perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) Indonesia-Eropa, Negeri Benua Biru itu masih enggan untuk memberi kejelasan soal sawit. Selain itu, ada potensi tin­dakan Eropa untuk menghalangi masuknya biodiesel Indonesia. Ini bisa dilihat dari langkah Parlemen Eropa yang membuat resolusi pelarangan biodiesel.

Sebelumnya, Direktur Ekse­kutif Council of Palm Oil Produc­ing Countries (CPOPC) Mahendra Siregar mengungkapkan, Eropa bukan penentu kelangsungan ekspor sawit dan CPO Indonesia. Karena, meraka bukan negara tujuan ekspor utama di Indonesia. "Sebenarnya kalaupun akhirnya tidak ekspor ke Eropa dampaknya tidak sampai katakanlah sebesar seperti di waktu yang lalu kar­ena memang secara relatif ekspor Eropa lebih kecil dari yang lalu," ujarnya.

Saat ini, ekspor sawit kes­eluruhan ke Eropa kurang lebih hanya 20 persen atau hampir mencapai 4 miliar dolar AS atau Rp 54 triliun. "Tetap besar, tetapi enggak sebesar di waktu yang lalu," jelas dia.

Menteri Perdagangan, Eng­gartiasto Lukita mengatakan, putusan yang dikeluarkan Panel Badan Penyelesaian Sengketa (DSB) WTO menjadi keme­nangan telak RI yang akan membuka lebar akses pasar dan memacu kembali kinerja ekspor biodiesel ke Uni Eropa

"Tentunya akan membuka lebar akses pasar dan memacu kembali kinerja ekspor biodiesel ke Eropa bagi produsen Indo­nesia, setelah sebelumnya sem­pat mengalami kelesuan akibat adanya pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD) atas produk tersebut," kata Enggar. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya