Berita

Ilustrasi Beras Impor/Net

Bisnis

Impor Beras

Petani Keyongan: Pak Jokowi Kan Dari Sini, Tolong Dong Dengar Tetangganya Sendiri

SELASA, 30 JANUARI 2018 | 01:06 WIB | LAPORAN:

Memasuki  panen raya tahun ini, harga gabah di beberapa sentra produksi beras nasional mulai anjlok. Padahal, minggu lalu, harga gabah kering panen (GKP) di daerah masih berkisar di atas Rp 5.000 per kilogram.

Anjloknya harga gabah ini tentu banyak mendapat keluhan para petani, karena mereka tidak bisa menikmati keuntungan dari hasil kerja kerasnya.

Semiyati, salah seorang petani di Desa Keyongan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyalahkan rencana pemerintah yang akan melakukan impor beras, karena akan membuat harga gabah makin turun.


"Harga jual gabah yang rendah bisa membuat petani merugi. Biaya produksi padi cukup tinggi, karena harga pupuk  dan biaya tenaga kerja juga tinggi," kata Semiyati, Senin (29/1).

Menurutnya, kalau pemerintah mau impor, petani justru males menanam padi, karena  harga gabah murah.

"Saat panen terakhir, harga gabah di tingkat petani sangat bagus, sehingga para petani bersemangat menanam padi. Petani pun sangat menjaga sawahnya dari serangan hama dan penyakit tanaman," ujar Semiyati.

"Petani kecewa, ketika panen raya harga gabah cenderung turun mencapai harga terendah. Kalau harga agak lumayan, kita semangat," tambahnya.

Semiyati pun mengharapkan pemerintah tidak melakukan impor beras, agar harga gabah bisa bagus kembali

"Pak Jokowi kan dari sini, tolong dong dengar tetangganya sendiri," ujarnya.

Senada dengan Semiyati, Ketua Gabungan Kelompok Tani "Tani Makmur", Desa Ketitang, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Mulyono, meminta agar pemerintah membatalkan impor beras. Menurutnya, petani tidak meminta banyak dari pemerintah, yang penting pemerintah bisa menjaga harga jual gabah stabil.

"Saya mohon tidak perlu impor beras, biar harga gabah di petani stabil, tidak rendah sekali," tutur Mulyono.

Pemerintah menurut Mulyono, bisa membantu, daerah Nogosari yang akan mengalami puncak panen  sampai Februari mendatang.

Menurut Pomo, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Boyolali, pekan lalu harga jual GKP di lapangan berkisar antara Rp5.200 sampai Rp5.300 per kilogram. Namun saat ini, anjlok menjadi Rp4.700 per kilogram di tingkat petani.

Masalah produksi dan kebutuhan beras, di Boyolali, menurut Pomo, hingga Desember tahun lalu, daerahnya surplus beras sekitar 540 ribu ton.

"Kelebihan beras dijual untuk memenuhi kebutuhan daerah sekitar, seperti Purwodadi, Demak, dan Semarang. Untuk cadangan juga masih cukup. Barang ada di rumah tangga," ujar Pomo.

Pomo, menambahkan bahwa, saat ini petani hanya khawatir rencana impor beras di saat panen raya.

"Kalau jadi impor, kasihan petani. Nanti malah malas nandur (menanam), karena harga gabah terlalu murah. Apa petani tetap mau nanem, kalau sudah dihantui harga turun, ada impor, ya lemes jadinya," tambahnya. [nes]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya