Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tuduhan Serangan Siber AS Dan Inggris Pada Korut Tak Mendasar

SENIN, 29 JANUARI 2018 | 13:18 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Amerika Serikat seakan mengalami "serangan balik" setelah baru-baru ini seorang pemuda di Inggris dilaporkan didakwa atas tuduhan hacking atau peretasan e-mail kepala layanan informasi Amerika Serikat dan lebih dari 20.000 pegawai FBI.

Kabar soal penangkapan itu mencoreng nama Amerika Serikat sendiri yang sebelumnya gencar menuduh Korea Utara berada di balik sejumlah kasus peretasan dan serangan siber.

Bukan Amerika Serikat saja, tahun lalu Inggris juga menghubungkan serangan siber dengan Korea Utara ketika serangan siber melumpuhkan ratusan ribu komputer yang terkait dengan sistem kesehatan masyarakat nasional, sehingga tidak mungkin memberikan bantuan medis kepada lebih dari 19.000 pasien.


Pada saat itu beberapa ahli menuduh bahwa mereka menemukan tanda-tanda keterlibatan Korea Utara dan kode yang digunakan dalam serangan siber itu seperti kasus peretasan sebelumnya yang dilakukan oleh Pyongyang.

Atas laporan itu, salah seorang pejabat Inggris bahkan pengecam Pyongyang karena keterlibatannya dalam serangan cyber tersebut dan menekankan klaim bahwa pemerintah Inggris yakin bahwa Korea Utara berada di balik kasus tersebut.

Padahal, di sisi lain, Korea Utara menegaskan prioritas utama pada kehidupan dna kesehatan masyarakat. Sehingga tidak masuk akal jika Korea Utara melakukan serangan siber semacam itu yang menargetkan sistem kesehatan Inggris.

Korea Utara bahkan secara resmi menginformasikan kepada pihak Inggris bahwa tindakannya secara sepihak menemukan kesalahan pada Korea Utara tanpa bukti merupakan skema untuk merusak citra Korea Utara.

Setiap kali terjadi serangan siber global, baik Amerika Serikat maupun sekutunya tak jarang menunjuk hidung Korea Utara tanpa bukti yang dipublikasikan. Hal itu dinilai jelas menyesatkan masyarakat global dan mencoreng citra Korea Utara.

Kenyataannya, kejahatan siber tak jarang digunakan oleh negara-negara maju sebagai alat penting untuk kebijakan luar negerinya.

Bahkan Amerika Serikat menerapkan ruang siber sebagai domain kelima untuk dominasi global selain langit, daratan, laut, luar angkasa sejak lama dan unit terorganisir yang mengkhususkan diri dalam perang siber di tahun 1990an.

Demikian seperti disadur dari artikel komentar "U.S. and Its Followers Advised to Mind Their Own Business", KCNA. [mel]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya