Berita

Yaman/Net

Dunia

Didukung UEA, Kelompok Separatis Ini Lancarkan "Kudeta" Di Yaman Selatan

SENIN, 29 JANUARI 2018 | 07:58 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perdana menteri Yaman Ahmed bin Dagher menuduh pasukan separatis selatan didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA) dalam melakukan "kudeta" setelah mereka menyita beberapa kantor pemerintah dalam bentrokan mematikan di kota pelabuhan Aden akhir pekan kemarin.

"Di Aden, legitimasi dibatalkan," kata Dagher dalam sebuah pernyataan seperti dimuat Al Jazeera awal pekan ini.

"Apa yang terjadi sangat berbahaya dan mempengaruhi keamanan, stabilitas dan kesatuan Yaman. Pelanggaran ini tidak berbeda dengan kejahatan yang dilakukan oleh Houthi di Sanaa," tambahnya.


Diketahui bahwa bentrokan meletus di Aden awal hari Minggu kemarin (28/1) setelah tentara Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang didukung oleh Arab Saudi, berusaha mencegah kelompok separatis, yang didukung oleh UEA, memasuki kota tersebut.

Akibat bentrokan, merujuk pad asumber rumah sakit dan sumber lokal lainnya, sedikitnya 10 orang tewas dan 30 lainnya cedera. Bukan hanya itu, bandara utama tersebut juga dilaporkan ditutup.Jalan-jalan kosong lalu lintas dan sekolah, kantor pemerintah, dan sebagian besar toko tutup.

Southern Transitional Council (STC), yakni sebuah gerakan yang menuntut pemisahan diri untuk Yaman selatan telah memberi pemerintah Hadi ultimatum tujuh hari pekan lalu untuk menolak perdana menteri dan kabinetnya, atau menghadapi penggulingan.

Pemerintah Hadi menolak untuk dipaksa dan kemudian melarang pertemuan umum menjelang tenggat waktu hari Minggu tersebut.

Seorang aktivis setempat, Murad Abdu, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pengerahan petugas kepresidenan Hadi memicu konfrontasi sengit dengan angkatan bersenjata STC.

Akibatnya, tembakan senjata berat tak bisa terhindarkan di sebagian besar kota dan pertempuran jalan di distrik Aden Khormaksar, al-Mansoura, dan Dar Sad.

Sementara itu Hani bin Braik, wakil presiden STC, menyalahkan pemerintah Hadi atas pertempuran tersebut.

"Mereka memaksa kami untuk mengenakan seragam militer kami, meski kami mengatakan kepada kami bahwa kami tanpa kekerasan, tapi kami siap," katanya dalam keterangannya di akun Twitternya.

Menanggapi pengumuman tersebut, Zaid al-Jamal, sekretaris pemimpin STC Aidarous al-Zubaidi, bersumpah bahwa pemberontakan akan berlanjut sampai pemerintahan Hadi "digulingkan". [mel]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya