Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Harga Beras Turun Rp 300, Gabah Turun Rp 800

SABTU, 27 JANUARI 2018 | 18:49 WIB | LAPORAN:

Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mengalami penurunan 200 hingga 300 rupiah. Memasuki musim panen di beberapa sentra produksi menurut Dirut Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi, membuat harga beras merangsek turun.

Arief menyampaikan bahwa stok beras di Cipinang saat ini 26.000 ton dan pasokan masih berada di kisaran 300 ton perhari.

"Kan sentra produksi sekarang memasuki panen dan pedagang sekarang pada melepas stoknya karena mulai panen. Pedagang ingin melepas stok untuk digantikan stok baru", papar arief di Jakarta, Sabtu (27/1).


Mengenai rencana impor, Arief menyampaikan bahwa impor masih lama dan menurut arief pedagang masih mengandalkan produksi lokal.

Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Sabtu (27/1), turun 250 hingga 575 rupiah per kilogram dibandingkan sehari sebelumnya. Beras Jenis IR64-II sebelumnya 12.075, turun 300 menjadi 11.775 per kilo. Beras IR64-III semula 8.900, turun 250 menjadi 8.650 per kilo. Beras IR64-I semula 12.650, turun 175 menjadi 12,475. Sementara Ketan Putih biasa semula 23.575 turun 575 menjadi 23.000 per kilo.

Harga beras di beberapa pasar di wilayah DKI Jakarta juga mengalami penurunan.  Sumber data www.infopangan.jakarta.go.id, harga beras IR42 pera di Jakarta Pusat dijual 11.875, turun 456 per kilo dibandingkan hari sebelumnya. Di Jakarta Timur 11.467 turun 318 rupiah.  Beras IR64 Ramos di Jakarta Pusat dijual 10.660 turun 750 perkilo . Adapun di Jakarta Selatan dijual 11.086 per kilo, turun 246.

Ketua DPD Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (PERPADI) DKI Jakarta, Nellys Sukidi mengatakan faktor mempengaruhi turunnya harga beras antara lain isu beras impor akan masuk dan sudah memasuki panen raya padi.

Nellys pun meminta pada saat panen raya ini, Bulog merespon positif menyerap beras petani sebesar 60-70 persen dari target serap setahun.

Sementara itu harga gabah di Sumatera Selatan turun 800 rupiah. Kepala Dinas Pertanian Tanamn pangan dan Hortikultura Sumatera Selatan (Sumsel) Erwin Noor Wibowo mengaku petani di wilayahnya was-was dengan munculnya kebijakan impor beras 500 ribu ton dari negara tetangga.

"Pada saat awal-awal panen itu harga gabah di tingkat petani kita lumayan baik Rp 5200, tapi sekarang sudah cenderung menurun bahkan sudah sampai Rp 4400, turun 800" kata Erwin, Minggu (27/1).

"Jujur saja isu impor beras ini sudah sangat pengaruhi karena petani kita ini sudah dengar di berbagai media, bahkan sudah teriak-teriak saat ini. Petani sudah habis-habisan produksi malah impor beras. Harapan mereka tolong lindungi petani," jelasnya.

Sumsel, lanjut Erwin, merupakan salah satu provinsi penyangga beras nasional dan berada di peringkat 5 nasional. " Sumsel pada Januari-Februari ini akan panen raya seluas 230 ribuan hektar sawah. Total produksi kami dari tahun ke tahun terus meningkat. Data kami Sumsel surplus 2,3 juta ton beras. Dengan konsumsi rata-rata penduduk ‎ 830 ribu ton, produksi kita 5,1 juta  ton gabah, setara beras 3,1 juta hingga 3,2 juta ton. Surplus kurang lebih 2,3 juta ton," tambah dia.

Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Ir. Yuni Astuti, MA, Rabu (24/1) mengatakan Jawa Tengah memasuki panen raya padi Januari 2018 seluas 109 ribu hektar, Februari 2018 seluas 328 ribu hektar dan Maret seluas 293,6 ribu hektar. Harga Gabah di Jawa Tengah mulai turun 700, semula Rp 6000 dan kini menjadi Rp 5300 per kilogram.

Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro menyampaikan harga gabah kering panen di petani Bojonegoro semula 5800 kini turun 600 rupiah menjadi 5200 per kilogram. Harga gabah di Demak semula 6300 turun Rp 700 rupiah.  Di Kudus awal Januari Rp 6000 per kilogram turun 500.  Harga di Grobogan semula Rp 5700 per kilogram turun Rp 700 menjadi 5.000.[dem]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya