Berita

Foto/Net

Bisnis

INKA Banjir Pesanan Ekspor

Kepercayaan Negara Lain Naik
SABTU, 27 JANUARI 2018 | 12:44 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Awal tahun ini ekspor perkeretaapian nasional makin bergairah. Produk PT Industri Kereta Api (INKA/Persero) terus diminati negara lain. Beberapa proyek sudah mendapatkan perjanjian pembuatan kereta api salah satunya, Filipina. Perseroan juga telah merambah pasar Bangladesh, hingga Afrika.

 Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro mengung­kapkan, awal pekan lalu Fil­ipina sepakat melakukan kon­trak pembelian kereta dengan Indonesia.

"Philippine National Railways (PNR) sepakat untuk menan­datangani kontrak pembelian Kereta Rel Diesel (KRD) dari PT INKA," katanya.


Total nilai pembelian kere­ta KRD tersebut sebesar 485 juta peso atau Rp 127,3 mil­iar. Menurutnya, perjanjian pembelian tersebut merupakan bentuk kepercayaan negara lain kepada produksi Indonesia. Kepercayaan pasar luar negeri terus meningkat tidak lepas dari kepercayaan mereka terhadap kereta rancangan Indonesia.

"Tujuan kami adalah meng­hasilkan produk yang berkuali­tas tinggi," katanya

Noviantoro juga menyampai­kan apresiasi kepada PNR yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan bagi PT INKA menjadi bagian dari perkemban­gan transportasi di Filipina.

"Kami akan memberikan pe­layanan yang terbaik bagi PNR," katanya.

Pihak Filipina juga menyata­kan bahwa proyek ini merupakan inisiasi pemerintah Filipina untuk menyediakan sarana transportasi publik yang dapat mempersingkat jarak tempuh, dan lebih nyaman bagi masyarakat. Rencananya KRD tersebut akan dioperasikan di jalur yang menghubungkan Tutuban Station dan Alabang Station, di Metro Manila.

Pihaknya juga telah menjajaki pasar-pasar asing lainnya. Mulai dari Bangladesh hingga pasar Af­rika. Perseroan menargetkan bisa menguasai pasar Asia Tenggara hingga negara-negara lainnya pada Tahun 2020 mendatang.

"Segmentasi kami Asia Teng­gara dan target sampai 2020, kami bisa kuasai pasar Asia Tenggara dan negara-negara Asia lainnya."

Budi mengatakan, negara yang sudah menjadi langganan produk­si Inka adalah Bangladesh. Saat ini, Inka juga tengah mengerjakan pemesanan kereta untuk ke­tiga kalinya dari negara tersebut. "Bangladesh sudah satu, dua, tinggal yang ketiga,"  ujarnya.

Perseroan juga mulai meram­bah pasar di Benua Afrika se­bagai ekspansi bisnis setelah memasarkan produk kereta api di negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan. Selain itu, INKA juga akan mengerjakan pembuatan lokomotif untuk Afrika bagian Selatan yakni Zimbabwe.

"Setelah Filipina untuk KRD disusul kemudian Zimbabwe kami diminta bergabung dengan Bombardier untuk pengadaan 30 lokomotif," kata dia.

Selain itu, negara di Afrika yang tertarik dengan produk tanah air yaitu Nigeria dan Zambia. "Menteri Transportasinya sudah berkunjung ke Inka, sudah melihat ada kereta penumpang, kereta ba­rang, macam-macam," katanya.

Proyek yang tengah dijajaki dengan Zambia yaitu pengerjaan 30 lokomotif senilai kira-kira 90 juta dolar AS atau Rp 1,3 triliun. Baru-baru ini negara di Asia Tenggara yang mulai ikut tergiur dengan kereta Indonesia adalah Sri Lanka. Saat ini PT INKA masih menjajaki peluang untuk memproduksi kereta bagi Sri Lan­ka. Perusahaan telah mengirim tim untuk memuluskan proses penjajakan tersebut mengingat nilai kontraknya yang lumayan.

"Termasuk Sri Lanka baru-baru ini, ya mudah-mudahan ada tambahan lagi untuk kereta. (Nilai kontrak) Macam-macam, ada yang 90 juta dolar AS ada yang 47 juta dolar AS," tutur dia.

Bahkan rencana kerja sama kereta api dengan Sri Lanka itu telah dibahas oleh Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke negaraannya.

"Mudah-mudahan dengan kunjungan Presiden ini akan ada tindak lanjut yang konkret, yaitu ekspor gerbong (untuk Sri Lanka), baik gerbong penump­ang maupun gerbong barang dari PT. INKA," tutur Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Lokal Tetap Digarap

Selain terus memenuhi per­mintaan dari negara lain PT INKA juga perlu memenuhi permintaan lokal.

Direktur Utama PT INKA (Per­sero) Budi Noviantoro mengata­kan, untuk dalam negeri ada se­jumlah kereta yang saat ini sedang digarap di antaranya, kereta Ban­dara Minangkabau, Padang dan Bandara Adi Soemarmo Solo.

"Untuk memenuhi kapasitas produksi yang meningkat kami akan menambah pabrik baru di Banyuwangi," katanya.

Perseroan juga sedang melaku­kan peremajaan 438 unit kereta penumpang kelas tiga dan satu pesanan PT KAI (Persero). Dan yang terbaru, PT INKA (Persero) mendapatkan proyek pembuatan kereta api ringan (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek).

Budi menambahkan, jika telah beroperasi, rencananya pabrik di Banyuwangi akan menjadi fasili­tas produksi kereta yang utama. "Nantinya pabrik di Madiun akan dijadikan fasilitas pendukung atau perawatan," tururnya.

Pabrik dengan nilai investasi Rp 600 miliar ini ditargetkan bisa mulai beroperasi pada Ta­hun 2019. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya