Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Gila, Bandar Batubara "Makan Daging" PLN

SABTU, 27 JANUARI 2018 | 02:15 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng menduga ada kepentingan terselubung di balik kenaikan Harga Batubara Acuan (HBA).

Pada Oktober 2017, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menetapkan HBA sebesar 93,99 dolar Amerika Serikat (AS) per ton, atau naik 2,13 persen dari bulan September senilai 92,03 dolar AS.

"Gila ya..Pemerintah pemakan daging sendiri. Harga acuan batubara ditetapkan hampir dua kali lipat harga minyak. Yang beli perusahaan listrik negara PLN," kata Salamuddin melalui pesan elektronik yang dipancarluaskannya, Jumat (26/1).


"Ini adalah kebijakan memakan daging sendiri yakni PLN dan rakyat Indonesia yang harus membeli listrik mahal karena HBA mahal," sambung dia.

Pantas saja, kata Salamuddin, banyak yang bilang bisnis ketenagalistrikan di Indonesia bukan bisnis jual listrik, tapi bisnis pengusaha batu bara bekerjasama dengan pemerintah yang tega memakan daging sendiri.

"Ngeri ya," imbuh dia.

Salamuddin lantas mengaitkan kepentingan terselubung di balik kenaikan HBA dengan proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt.

"Pantas saja ngotot bangun 35 ribu megawatt dan 70 persen adalah pembangkit listrik batubara. Ternyata sudah ada kerjasama dengan bandar batubara..sedap sekali.." tukas Salamuddin.

Dihimpun dari berbagai sumber, kenaikan harga HBA terjadi selama empat bulan berturut-turut sampai Oktober 2017. Harga referensi pada bulan Oktober jauh lebih tinggi dari harga rata-rata 82.38 dolar AS per ton sejak HBA diperkenalkan pada tahun 2010. Harga HBA tertinggi mencapai 127.05 dolar AS per ton pada bulan Februari 2011 dan terendah di 50.92 dolar AS per ton pada bulan Februari 2016. [nes]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya