Berita

Tjahjo Kumolo/Net

Politik

Usul Konyol Mendagri Tentang Plt Gubernur Jabar Dan Sumut

SABTU, 27 JANUARI 2018 | 00:13 WIB | OLEH:

BUKAN cuma #DwiFungsiTNI yang wajib ditolak, tapi juga #DwiFungsiPolri. Presiden Jokowi bukan hanya perlu menolak, tapi juga perlu menegur keras Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang kebablasan dengan usulan dua Pati Polri sebagai Plt Gubernur Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Kecuali Presiden Jokowi memang sama konyolnya dengan Mendagri Tjahjo dengan menyetujui usulan tersebut. Dan jika ini yang dipaksakan, maka mungkin sudah waktunya rakyatlah yang menegur keras Presiden Jokowi untuk tidak menjadikan Pilkada sebagai lelucon kenegaraan.

Pelaksana tugas gubernur itu bukan sekedar bicara keamanan Pilkada melulu. Tapi juga bicara tentang pemerintahan daerah yang kegiatannya tidak boleh berhenti karena ada pesta demokrasi. Kehidupan rakyat tidak berhenti hanya karena Pilkada berlangsung. Jangan lihat dan jadikan kegiatan Pilkada secara picik, sempit dan dangkal.


Lagian kalau kita mau bicara tentang netralitas Pilkada, dasar apa yang jadi patokan bahwa perwira tinggi Polri pasti netral? Dasar apa yang menyatakan bahwa perwira aktif Polri boleh berpolitik? Dasar apa yang menyatakan perwira Polri yang diusulkan lebih layak dari perwira TNI atau pejabat Kemendagri?

Jikapun seluruh pejabat eselon satu Kemendagri ditugaskan untuk menjadi Plt Jabatan Gubernur, itu juga masih pantas dan bukan masalah kritis. Pada faktanya para eselon Kemendagri memang tugas utamanya mengurus pemerintahan daerah. Jadi tentunya sangat relevan dan pantas dari segi wawasan dan leadership. Atau bisa juga mendelegasikan Plt Gubernur kepada Sekda yang sudah sangat paham tata kelola dan tata laksana pemerintahan daerah.

Jangan sampai juga usulan pati Polri dengan argumentasi netralitas dan keamanan justru malah menjadi tujuan utama usulan penugasan itu. Jangan sampai malah penugasan inilah yang dirancang sedemikian rupa untuk mengamankan agar hasil Pilkada menguntungkan dan memenangkan paslon tertentu.

Realitanya, silahkan saja Plt Gubernur dari Kemendagri/Pemda melakukan koordinasi keamanan Pilkada dengan semua Kapolda dan Pangdam terkait, karena memang itu yang terjadi selama ini di semua pemerintahan daerah. Koordinasi netralitas Pilkada juga bisa dilakukan dengan KPU, semua KPUD dan Bawaslu.

Jangan mengada-ada. Kalau tidak berada-ada takkan tempua bersarang rendah. Artinya, tentu ada maksud tersembunyi seseorang jika berlaku secara luar biasa. Mari sukseskan Pilkada 2018 dengan kejernihan politik dan akal sehat, jangan mampetkan demokrasi Pancasila kita. [***]


Penulis adalah alumni ITB, mantan aktivis kemahasiswaan, Direktur Strategi Indonesia

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya