Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno angkat bicara soal wacana dua perwira tinggi (pati) Polri yang bakal diangkat menjadi pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara dan Plt Gubernur Jawa Barat.
Dua pati Polri itu adalah Asisten Bidang Operasi Kapolri Irjen Pol. Mochamad Iriawan dan Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Pol. Martuani Sormin sebagai Plt Gubernur masing-masing di Jabar dan Sumut.
Menurut Eddy, usulan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo itu sangatlah tidak lazim. Sebab mereka masih menjadi perwira aktif yang memiliki tugas dan fungsi berbeda dengan tugas pemerintahan.
"Menurut saya usulan itu tak lazim dilakukan, karena mereka perwira aktif yang diangkat jadi Plt," katanya saat ditemui di kawasan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (26/1).
Diketahui, dalam waktu dekat ini, Sumut dan Jabar bakal menggelar pemilihan gubernur (Pilgub). Anak buah Zulkifli Hasan ini berharap agar Mendagri Tjahjo dapat menjaga netralitas aparat keamanan dalam gelaran pesta rakyat lima tahunan itu. Apalagi disana ada pensiunan Polri dan TNI yang juga bakal ikut bertarung.
"Oleh karena itu kita harap Pilkada ini tolonglah kita junjung tinggi netralitas, fair play, sehingga yang menang pun akan bermartabat," ujarnya.
Namun demikian Eddy belum mau menyimpulkan pengangkatan Plt Kepala Daerah merupakan cara PDI Perjuangan yang ingin mengamankan kader mereka, Djarot Saiful Hidayat di Pilgub Sumut dan TB Hasanuddin di Pilgub Jabar.
"Saya enggak katakan demikian, saya tak bisa menanggapi karena saya jugaga tahu," kilahnya.
Dia juga ogah berspekulasi kalau ditempatkannya dua Plt dari Polri juga karena untuk mengamankan suara untuk Joko Widodo dalam Pilpres 2019 nanti.
"Saya enggak tahu ini teori yang disampaikan. Tapi saya enggak bisa menanggapi," kilahnya lagi.
Namun demikian, dia berharap Presiden RI Joko Widodo untuk mempelajari betul usulan yang disampaikan oleh Tjahjo yang juga dari PDI Perjuangan itu.
"Menurut saya dikaji kembali. Karena usulan dalam rangka menjaga netralitas Pilkada serentak," demikian Eddy.
[san]