Facebook dan Google merupakan hambatan bagi inovasi dan ancaman bagi masyarakat.
Begitu kata investor yang juga miliarder George Soros di Forum Ekonomi Dunia di Davos pada hari Kamis (25/1) kemarin.
"Perusahaan pertambangan dan minyak mengeksploitasi lingkungan fisik, perusahaan media sosial mengeksploitasi lingkungan sosial, "kata pengusaha Hungaria-Amerika tersebut.
"Ini sangat jahat karena perusahaan media sosial mempengaruhi bagaimana orang berpikir dan berperilaku tanpa mereka menyadarinya. Ini memiliki dampak buruk yang jauh pada berfungsinya demokrasi, terutama pada integritas pemilihan," tambahnya seperti dimuat
The Guardian.
Selain meniru demokrasi, masih kata Soros, perusahaan media sosial juga dinilai menipu pengguna mereka dengan memanipulasi perhatian mereka dan mengarahkannya ke tujuan komersial mereka sendiri.
"Dan dengan sengaja menciptakan kecanduan terhadap layanan yang mereka berikan. Hal itu bisa sangat berbahaya terutama bagi remaja," sambungnya.
"Kekuatan untuk membentuk perhatian masyarakat semakin terkonsentrasi di tangan beberapa perusahaan. Dibutuhkan usaha nyata untuk menegaskan dan membela apa yang oleh John Stuart Mill disebut 'kebebasan berpikir'. Ada kemungkinan bahwa sekali hilang, orang yang tumbuh di era digital akan mengalami kesulitan dalam mendapatkannya kembali. Ini mungkin memiliki konsekuensi politis yang luas," tekannya.
Lebih jauh lagi dia memperingatkan prospek yang lebih mengkhawatirkan jika perusahaan internet kaya data seperti Facebook dan Google memasangkan sistem pengawasan perusahaan mereka dengan pengawasan yang disponsori negara.
"Ini bisa menghasilkan jaringan kontrol totaliter yang tidak bisa dibayangkan oleh Aldous Huxley atau George Orwell," katanya.
"Monopoli internet tidak memiliki kemauan atau kecenderungan untuk melindungi masyarakat dari konsekuensi tindakan mereka. Hal itu mengubah mereka menjadi ancaman dan jatuh ke pihak yang berwenang untuk melindungi masyarakat terhadap mereka," katanya.
[mel]